Page 9 - modul XI smt 2 Pergerakan Nasional Indonesia
P. 9

kesatuan kaum Nasionalis terus dipupuk sampai masuknya Tentara Militer Jepang.



                                PENDUDUKAN  JEPANG DI INDONESIA

               A.  Perang Dunia II di Kawasan Asia Pasifik
                      Perang Pasifik, yang dikenal di Jepang dengan  nama Perang Asia Timur Raya dan di Tiongkok
               sebagai  Perang  Perlawanan terhadap  Agresi  Jepang)  (kang-Ri  zhanzheng),  terjadi  di  Samudra  Pasifik,
               pulau-pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun peristiwa-peristiwa
               yang  lebih  penting  terjadi  setelah  7  Desember  1941,  ketika  Jepang  menyerang  Amerika  Serikat  dan
               wilayah-wilayah yang dikuasai Britania Raya serta banyak negara lainnya.
                     Perang ini dimulai  lebih awal dari  Perang Dunia II, yaitu pada tanggal 8 Juli 1937, oleh sebuah
               insiden  yang  disebut  Insiden  Jembatan  Marco  Polo.  Peristiwa  tersebut  menyulut  peperangan  antara
               Tiongkok  dengan  Jepang.  Konflik  antara  Jepang  dan  Tiongkok  dan  beberapa  dari  peristiwa  dan
               serangannya yang penting juga merupakan bagian dari perang  tersebut. Perang ini terjadi antara Jepang
               dan pihak Sekutu (yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda
               dan Selandia Baru). Uni Soviet berhasil memukul mundur Jepang pada 1939, dan tetap  netral hingga
               1945, saat ia memainkan peranan penting di pihak Sekutu pada masa- masa akhir perang.

                     Untuk mempelajari pelajaran-pelajaran selanjutnya, peserta sebaiknya memahami dan mempelajari
               masa Pendudukan Jepang terlebih dahulu.

                     Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang, yang menjadi sekutu Jerman, menyerang pangkalan armada
               Amerika Serikat di Pearl  Harbour  (Pasifik). Sejak itu, Perang Pasifik, yaitu bagian Perang Dunia II di
               wilayah  Pasifik,  dimulai.  Sebulan  sesudah  itu,  Jepang  masuk  dan  menyerang  Indonesia,  mulai  dari
               Tarakan  (Kalimantan  Timur),  kemudian  Sumatera  dan  dilanjutkan  Pulau  Jawa  pada  dua  minggu
               kemudian. Pemerintah Hindia Belanda memaklumkan perang pada Jepang lima jam setelah penyerbuan
               Pearl  Harbour,  tetapi  pasukannya  tidak  sebanding  dengan  pasukan  Jepang  yang  menyerbu  Indonesia.
               Belanda hanya memiliki 4 divisi sedangkan Jepang menyerang dengan 6 sampai 8 divisi, sehingga tidak
               mengherankan bila Gubernur Jenderal Tjarda menyerah tanpa syarat pada Jepang di Kalijati pada 8 Maret
               1942.
                     Kekalahan itu ditandatangani oleh Panglima tentara Hindia  Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten,
               sedang  pihak  Jepang  diwakili  oleh  Jenderal  Hitosyi  Imamura.  Dengan  masuknya  Jepang  tidak  berarti
               Pergerakan  Nasional  Indonesia  akan  berhenti.  Gerakan  Petisi  seperti  Wibowo  dan  Soetarjo  yang
               muncul pada tahun 1936-an tetap menjadi landasan perjuangan kaum pergerakan di masa Jepang. Tujuan
               pergerakan ini  adalah  memberikan pemahaman agar  pemerintah militer Jepang  dapat lebih memahami
               rakyat Indonesia untuk  mencapai kemerdekaannya.

               B.  Pergerakan  Nasional  pada  Masa  Pendudukan  Jepang
               Perlawanan secara Legal
               1.  Gerakan Tiga A
                     Gerakan  ini  disebut  Tiga  A  karena  semboyannya  yang  terdiri  atas  tiga macam:
                  • Nippon pelindung Asia
                  • Nippon cahaya Asia
                  • Nipppon pemimpin Asia
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14