Page 91 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 91
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
Namun, kekalahan Jepang tersebut akhirnya terbuka. Penyerahan
kekuasaan Jepang kepada Sekutu tanpa syarat yang diumumkan oleh
Presiden Amerika Serikat, Truman, pada 14 Agustus 1945, dengan mudah
didengar oleh pemimpin Indonesia yang bergerak di “bawah tanah” melalui
siaran radio luar negeri. Berita bahwa Jepang akan menandatangani naskah
tanda menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 diketahui secara
diam-diam melalui radio minitor oleh pegawai studio Radio Bandung
pada 14 Agustus 1945. Mereka lantas menyebarkannya kepada sejumlah
pemimpin di Kota Bandung, wartawan Tjahaja, jabatan PTT, Jawatan
Kereta Api, kelompok bekas PETA, dan Heiho, pimpinan Barisan Pemuda,
dan Barisan Pembantu Prajurit.
Setelah mendengar desas-desus tentang penyerahan Jepang kepada
Sekutu, lima orang pemuda Kota Bandung yang menjadi inti Barisan
Pelopor mengadakan pertemuan di rumah Ir. R. Ukar Bratakusumah,
di jalan Wastukancana, Bandung, pada 14 Agustus 1945 pukul 09.00. Selain
Ir. R. Ukar Bratakusumah, juga ada R. Ema Bratakusuraa, Dr. R. Junjunan
Setiakusumah, Duyeh Suharsa, dan Anwar Sutan Pamuncak. Mereka
membicarakan situasi dunia umumnya, dan Bandung pada khususnya.
Hasil pertemuan menyimpulkan, segera membentuk suatu panitia;
sudah tiba saatnya Indonesia mengumumkan kemerdekaannya; menghadapi
revolusi; jika tidak segera dicegah di Bandung akan terjadi kekacauan
dan banyak perampok; perlu ikut menenteramkan situasi Kota Bandung;
akan meminta Wali Kota Bandung R.A. Atmadinata supaya menyerahkan
kekuasaan kepada panitia tersebut. Jika kekuasaan itu diserahkan, maka
panitia akan memegang kekuasaan tersebut yang dalam pelaksanaannya
akan diketuai oleh R. Ema Bratakusuma; Duyeh Suharsa dan Anwar Sutan
Pamuncak ditunjuk sebagai utusan untuk menemui Wali Kota Bandung dan
menyampaikan kehendak panitia, mumpung rakyat belum mengetahui
kekalahan Jepang.
91