Page 94 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 94
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
Telegram proklamasi tersebut diterima oleh para pegawai Domei
Bandung, diantaranya oleh A.Z. Palindih, Muhamad Adam, Lalu Danila,
dan Matullessy. Mereka lantas menyalin teks proklamasi tersebut pada
papan tulis dengan huruf-huruf besar, kemudian memajangnya di depan
kantor Domei, Jalan Dago, Bandung. Warga yang melintas penasaran dan
melihatnya, sehingga menimbulkan kerumunan massa. Dari warga yang
melihat, berita proklamasi merambat ke seluruh kota, diikuti dengan
cepat oleh bantahan resmi dari Jepang sejam kemudian. Bupati Bandung
Suriasaputra yang mendapat laporan tentang proklamasi kemerdekaan,
memerintahkan pegawainya untuk menyebarluaskan berita proklamasi itu.
Redaktur harian Tjahaja pun menerima berita proklamasi dari
kantor Domei Jakarta melalui telegram pada 17 Agustus siang. Berita yang
dibocorkan oleh wartawan Tjahaja merambat ke seluruh kota. Pada saat
yang bersamaan penyebaran berita proklamasi di hari pertama diikuti oleh
bantahan resmi dari Jepang sejam kemudian, pengawas Jepang di Tjahaja,
dan keengganan editor pelaksananya untuk membuat beritanya.
Namun, sebagian wartawan yang masih muda tidak kehabisan akal.
Wartawan Tjahaja, Bari Lukman, setelah mendapat izin dari Moh. Kurdi,
menuliskan teks proklamasi pada papan tulis di depan kantor Tjahaja.
Dalam beberapa saat saja rakyat berkerumun di depan tulisan tersebut
untuk mengetahui isi berita proklamasi.
Bari Lukman lantas meminta kepada Isa Ansyhari agar memberikan
bendera merah putih milik Jawa Hokokai kepada dirinya untuk dikibarkan
di atas Gedung Denis (De Eerste Nederlands Indische Spaarbank). Bari
Lukman berlari dari kantor Jawa Hokokai di depan Alun-alun Bandung
menuju Gedung Denis. Di Gedung Denis, Bari naik ke lantai tiga dan
mengibarkan bendera merah putih, pada pukul 13.00. Sekembali dari
pengibaran bendera Merah Putih di atas atap Gedung Denis, Bari Lukman
menyaksikan tulisan teks proklamasi pada papan tulis di depan kantor
Tjahaya telah dihapus atas perintah tentara Jepang, Shidoin. Tapi, sekali
94