Page 96 - Tere Liye - Bumi
P. 96

TereLiye “Bumi”   93




                         Lampu hijau, iringan kendaraan bergerak maju.


                         Lima belas menit kemudian tiba di gerbang sekolah, aku
                  meng­angkat tas, membuka pintu, berseru, berpamitan. Mobil Papa hilang
                  di kelokan jalan. Aku menatap lapangan sekolah yang lengang. Langit
                  semakin mendung. Ribuan burung layang­layang masih ada di atas
                  gedung­gedung kota, terbang menari menanti hujan.  Aku menghela
                  napas, berusaha  riang melangkah masuk ke halaman sekolah.
                  Setidaknya, dengan segala kejadian aneh tadi malam, hari ini aku tidak
                  perlu menutupi jidatku.


                         Jerawatku sudah hilang.
























































                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101