Page 15 - E-modul tentang kebijakan cultuurstelsel belanda di Karesidenan Madiun
P. 15

5.    Hasil tanaman perdagangan dari tanah yang disediakan, wajib

                           diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.

                     6.   Kegagalan panen tanaman perdagangan dibebankan kepada

                            pemerintah, terutama yang gagal bukan karena kelalaian

                            penduduk.

                      7.  Penduduk desa akan mengerjakan tanah mereka di bawah

                           pengawasan kepala- kepala mereka (Fauzi, 1999: 30).

                           Meskipun    ketentuan  tersebut  telah  ditetapkan  secara  tertulis  ,

                   namun  dalam  prakteknya  banyak    terjadi  penyimpangan  seperti

                   penyediaan tanah untuk menanam tanaman wajib dilakukan secara

                   paksa,  tanah  yang  digunakan  melebihi  1/5  bagian,  tanah  yang

                   diserahkan  tetap  dipungut pajak, tenaga kerja  dipekerjakan  secara

                   paksa  selama  berbulan-bulan,  upah  hasil  tanaman  tidak  sesuai

                   dengan  yang  diserahkan,  dan  kegagalan  hasil  panen  dibebankan

                   kepada  penduduk  dengan  melakukan  ulangan  penyerahan  tanah

                   (Hadiatmodjo, 1980 : 208). Berbagai praktik monopoli dan paksaan

                   selama  pelaksanaan  Cultuurstelsel  tersebut,  menyebabkan  rakyat

                   pribumi semakin menderita. Oleh karena itu aksi untuk menentang

                   kebijakan  Cultuurstelsel  tersebut, semakin bermunculan  di  Negeri

                   Belanda terutama dari orang orang humanis berpaham liberal. Atas

                   desakan  orang  orang  humanis  lah,  pemerintah  Belanda  akhirnya

                   menghapus kebijakan Cultuurstelsel tersebut pada tahun 1870.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20