Page 18 - E-modul tentang kebijakan cultuurstelsel belanda di Karesidenan Madiun
P. 18

Belanda  mengambil  alih  wilayah  luaran  atau  Mancanegara

                     tersebut  termasuk  Madiun.  Berdasarkan  Algemeene  Vrslag

                     Madiun  tahun  1832  bendel  VIII,  wilayah  Madiun  mulai  diatur

                     oleh  pemerintah  Belanda  pada  awal  tahun  1832.  Adapun  orang

                     orang Belanda mulai datang dan menetap di wilayah Madiun pada

                     tahun  1860.  Sebagian  dari  mereka  bekerja  sebagai  ambtenar

                     karesidenan  dan  controleur  perkebunan  rakyat.  Pada  awal

                     kedatangannya,    orang    orang    Belanda    tersebut    bertempat

                     tinggal    di    Desa  Kartoharjo  bagian  utara  dan  bagian  selatan

                     (Hadiatmodjo,  1980  :  205).  Pada  masa  pemerintahan  Belanda,

                     setiap  karesidenan  dipimpin  oleh  residen.  Proses  pemilihan

                     residen  tersebut  ditunjuk  secara  langsung  oleh  Pemerintah

                     Belanda.  Kedudukan  seorang  residen  lebih  tinggi  dari  asisten

                     residen  dan  bupati.  Residen  memiliki  tugas  utama  untuk

                     mengkoordinasi dan mengawasi jalannya  pemerintahan di setiap

                     kabupaten.  Adapun  tata  pemerintahan  di  Karesidenan  Madiun

                     yaitu  seorang  residen  berkedudukan  di  Madiun  Kota,  asisten

                     residen berkedudukan di Madiun Kota. tiga orang asisten residen

                     berkedudukan  di  Madiun,  Ngawi,  dan  Ponorogo,  sekretaris

                     berkedudukan di kantor karesidenan, dan bupati berkedudukan di

                     daerah kabupaten (Wulan, 2020 : 7).

                            Adapun untuk memperkuat administrasi Hindia Belanda di

                     Madiun  dan  mendukung  pelaksanaan  kebijakan  politik  ekonomi

                     Belanda, pemerintah Belanda melakukan reorganisasi wilayah dan

                     birokrasi  pemerintahan  di  wilayah  Madiun.  Proses  awal

                     reorganisasi  tersebut  dimulai  pada  tahun  1832,  dengan

                     pengangkatan  L.de  Launy  sebagai  residen  pertama  Madiun,

                     bersama tiga asisten residen dan dua orang kontroleur. Setelah itu,

                     diikuti  reorganisasi  wilayah  sebagai  upaya  menata  kembali

                     pembagian kawasan administrasi di Madiun.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23