Page 22 - E-modul tentang kebijakan cultuurstelsel belanda di Karesidenan Madiun
P. 22
Periode Hasil Panen Nilai Pembayaran Jumlah Tenaga
(metrik ton) (gulden) Kerja (Jiwa)
1836-1840 7.893 807.405 85.454
1841-1845 17.357 1.685.502 89.031
1846-1850 19.344 1.661.538 81.932
1851-1855 16.363 1.385.457 74.051.5
1856-1860 11.369 1.448.783 79.830
1861-1865 13.153 2.431.182 84.481
1866-1870 18.880 3.922.285 159.702
1871-1875 17.455 3.779.386 190.177
1876-1880 17.737 4.025.013 293.913
Tabel 1.1 : Penanaman kopi di Karesidenan Madiun tahun 1834-1880
Selain tanaman kopi, komoditas ekspor yang ditanam di
wilayah keresidenan Madiun adalah tebu. Pemerintah Belanda
mendirikan lima pabrik gula untuk menampung dan mengelola
tanaman tebu. Pabrik gula tersebut tersebar di beberapa daerah,
seperti Ponorogo, Madiun, Magetan, dan Ngawi. Berikut adalah
laporan penanaman tebu di Keresidenan Madiun tahun 1836-1880
(Margana, 2017 : 122).
Periode Luas (hektar) Hasil Panen Nilai Jumlah Tenaga
(metrik ton) Pembayaran Kerja (jiwa)
(gulden)
1836-1840 6.904 7.898 252.465 42.780
1841-1845 7.412 9.756 301.151 39.591
1846-1850 2.840 4.042 65.610 16.186
1851-1855 1.704 6.659 160.619 15.356
1856-1860 2.840 10.421 388.241 18.098
1861-1865 2.840 7.921 356.499 16.065