Page 24 - E-modul tentang kebijakan cultuurstelsel belanda di Karesidenan Madiun
P. 24
lebih kecil di antara tanaman lain. Berikut adalah laporan
penanaman kayu manis di keresidenan Madiun tahun 1836-1865
(Margana, 2017 : 124 ).
Periode Luas (hektar) Hasil Panen Nilai Jumlah Tenaga
(metrik ton) Pembayaran Kerja (Jiwa)
(gulden)
1836-1840 117 1) 2.2 4) 2.833 5) 234 6)
2) 7)
1841-1845 164 5.5 8.941 98
1846-1850 204 10.9 6.029 270 8)
1851-1855 124 3) 13 6.534 332 9)
1856-1860 230 15.4 6.861 2.251
1861-1865 250 12.3 8.023 2357
Tabel 1.1 : Penanaman kayu manis di Karesidenan Madiun tahun 1836-1865
Sumber daya alam yang di eksploitasi oleh pemerintah Belanda
lainnya adalah hutan jati. Hutan kayu jati tersebut, terdapat di
daerah Caruban dan Gendingan. Dimana pemerintah Belanda
memanfaatkan sistem tradisiona yang disebut blandong untuk
melakukan eksploitasi hutan jati tersebut. Pada dasarnya blandong
merupakan kerja wajib yang harus dilakukan oleh para petani untuk
menebang kayu jati yang akan diserahkan kepada bupati atau
keraton. Berikut adalah laporan eksploitasi hutan jati di karesidenan
Madiun tahun 1837-1850 (Margana, 2017 : 129).
Periode Jumlah tenaga kerja yang Nilai produk yang dihasilkan
dilibatkan (dalam jiwa) (dalam gulden)
1837-1840 15.060 86.054
1841-1845 15.974 25.100,5
1846-1850 14.143 25.996
Tabel 1.1 : Eksploitasi jati di Karesidenan Madiun tahun 1837-1850