Page 122 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 122
Mace tidak kembali ke rumah. Pum dan Kwee berusaha menyelamatkan dan
membebaskan Mace. Namun, mereka berdua akhirnya mati di tangan para tentara
keamanan Papua. Leksi dan Mace telah kehilangan Mabel sejak ditangkap dan
diseret sekelompok tentara keamanan Papua dari rumahnya ke kamp tahanan di
suatu tempat terpencil. Di cerita ini terdapat ketidakadilan oleh sistem pada diri
Mabel, sehingga peristiwa ini merupakan bagian dari kajian feminisme
transformasi gender (Fakih, 2013).
Ringkasan cerita novel Tanah Tabu di atas jika menggunakan skema aktan
dari Greimas (Sumiyadi, 2021) yang bertujuan mengkaji hubungan antar tokoh,
dinamika tokoh, dan alur tokoh maka selanjutnya dapat digambarkan melalui bagan
berikut ini.
Bagan 4.9
Skema Aktan dalam Novel Tanah Tabu
Harapan besar Perempuan Mabel meminta
Mabel dan Mace harus Leksi berjanji
pada Leksi berpendidikan untuk rajin sekolah
dan cerdas
Mabel, Mace, Ketidakadilan
Mama Kori, Pum, Leksi sistem, Tuan Gerson,
dan Kwee dan Mama Mote
Berdasarkan skema aktan, novel Tanah Tabu dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Mabel dan Mace menaruh harapan besar pada diri Leksi. Mereka sangat
mengutamakan pendidikan Leksi yang setinggi-tingginya agar bisa menjadi
orang pandai, sukses dan berguna. Harapan besar Mabel dan Mace pada Leksi
tersebut berdasarkan skema sebagai pengirim atau sender dalam cerita novel ini.
2. Mabel dan Mace selalu menasihati leksi untuk rajin sekolah. Menurut mereka
perempuan di jaman sekarang harus berpendidikan dan cerdas, supaya nasib
117