Page 123 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 123
Leksi tak seperti mereka yang lemah dan kerap tertindas. Menurut Mabel dan
Mace bahwa perempuan harus berpendidikan dan cerdas berdasarkan skema
aktan sebagai objek dalam cerita novel ini.
3. Leksi berupaya menjadi perempuan yang berpendidikan dan cerdas sesuai
harapan nenek dan ibunya. Upaya Leksi menjadi perempuan yang berpendidikan
dan cerdas berdasarkan skema aktan sebagai subjek atau pahlawan dalam cerita
novel ini
4. Mabel, Mace, Pum, dan Kwee selalu menjadi penyemangat, pendukung, dan
penolong bagi Leksi. Keempat tokoh tersebut berdasaarkan skema aktan sebagai
penolong atau helper dalam cerita novel ini.
5. Tuan gerson dan Mama Mote melakukan fitnah dan penghasutan terhadap diri
Mabel kepada tentara keamanan bahwa Mabel dicurigai sebagai anggota
gerakan pemberontakan di Papua. Leksi kehilangan Mabel, nenek yang sangat
dicintainya. Ketidakadilan sistem, Tuan Gerson, dan Mama Mote berdasarkan
skema aktan sebagai penentang atau opponent dalam cerita novel ini.
6. Mabel meminta Leksi berjanji untuk rajin bersekolah. Nasihat Mabel pada leksi
agar berjanji untuk rajin bersekolah berdasarkan skema aktan sebagai penerima
atau receiver dalam cerita novel ini.
Melalui model fungsional Greimas yang sudah dimodifikasi Sumiyadi
(2021), tokoh dan penokohan Leksi pada novel Tanah Tabu dapat dilihat melalui
bagan di bawah ini.
Tabel 4.10
Model Fungsional dalam Novel Tanah Tabu
Situasi Awal Leksi bersama keluarganya yang lain, yaitu Mabel,
Mace, beserta peliharaan mereka, yaitu Pum dan Kwee,
hidup tentram dalam kesederhanaan di Lembah Baliem
Papua. Meski taka ada laki-laki dalam keluarga mereka,
mereka mampu mengatasi setiap pekerjaan dan
persoalan dengan bahu-membahu. Mabel memang
memiliki kenangan pahit atas peristiwa penganiyaan
yang dilakukan suaminya serta aparat keamanan
118