Page 160 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 160

perempuan dengan menghabiskan uang hasil penjualan rumah beserta ternak babi

                        hingga habis, itulah pekerjaan sehari-hari Malom Woss. Bahkan Irewa yang bekerja
                        keras  untuk  sekolah  anak-anak  pun  tak  jarang  diperlakukan  dengan  kekerasan

                        hanya karena dipicu oleh hal-hal yang sifatnya sepele.


                        Ulasan:

                              Citra diri tokoh perempuan benama Irewa yang dihadirkan Dorothea Rosa
                        Herliany  merepresentasikan  seorang  tokoh  perempuan  berdasarkan  aspek-aspek

                        citra diri manusia yang unik. Sebagaimana yang tergambarkan pada citra diri Irewa

                        sebagai seorang perempuan Aitubu yang jujur, kuat, tabah, pejuang, dan mandiri.
                        Irewa juga memiliki ketaatan pada ajaran leluhurnya dan kepatuhan pada aturan

                        adat  masyarakatnya.  Namun,  Irewa  tak  memiliki  keberanian  untuk  dapat
                        menyerukan  seluruh  kepentingan  perempuan  di  lembah  pegunungan  Megafu,

                        Papua.  Masalahnya,  ketika  seorang  perempuan  Hobone  atau  Aitubu  banyak
                        berbicara tentang hak-hak mereka sebagai perempuan dari yang sudah ditetapkan

                        oleh adat, maka hal itu adalah bentuk pelanggaran besar dalam masyarakat Papua.

                        Ketika dirinya dijadikan seorang Yonim pun Irewa tak bisa berbicara banyak untuk
                        menolaknya. Irewa pernah mencoba menolak menjadi Yonim kepada ibunya, Mama

                        Fos. Namun Mama Fos pun tak berdaya dengan ketentuan adat. Masalahnya Irewa
                        tak mau dijodohkan kepada Malom Woss yang tidak dicintainya. Dirinya sudah

                        memiliki  tunangan  yang  bernama  Meage  Aromba  dan  berencana  segera

                        menikahinya.  Setelah  menikah  dengan  Malom,  Irewa  harus  melaksanakan
                        serangkaian  tugas  dan  tanggung  jawab  berat  sebagai  seorang  istri  sebagaimana

                        yang  terjadi  pada  perempuan  suku  Aitubu  dan  Hobone.  Misalnya  Irewa  harus
                        melahirkan  anak  yang  banyak,  menyusui  anak,  mencari  makanan  untuk

                        keluarganya,  berkebun,  beternak,  mengurus  anak-anak,  dan  sejumlah  pekejaan

                        rumah tangga lainnya.
                             Irewa adalah kategori perempuan Aitubu yang sangat cantik dengan kulitnya

                        yang jernih, senyuman yang selalu menghiasi bibirnya, dan matanya yang selalu
                        berbinar ketika berjumpa dengan siapapun. Irewa dicintai oleh banyak lelaki di







                                                                                                    155
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165