Page 156 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 156
seimbang dengan dirinya sebagai laki-laki. Malom Woss dalam skema aktan
dikategorikan sebagai penentang atau opponent pada cerita novel ini.
6. Upaya membebaskan dari belenggu sistem adat dan ketidakadilan gender yang
dilakukan Irewa, menjadi dirinya sebagai perempuan mandiri, memberi
keterampilan merajut noken pada remaja perempuan, dan aktif menjadi
penyuluh kesehatan masyarakat Papua di Distrik Yar. Keberhasilan Irewa
menjadi perempuan mandiri, memberi keterampilan, dan penyuluh kesehatan
dalam skema aktan dikategorikan sebagai penerima atau receiver pada cerita
novel ini.
Melalui model fungsional Greimas yang sudah dimodifikasi Sumiyadi
(2021), tokoh dan penokohan Irewa pada novel Isinga: Roman Papua dapat dilihat
melalui tabel ini.
Tabel 4.14
Model Fungsional dalam Novel Isinga: Roman Papua
Situasi Awal Irewa Onge, gadis remaja yang memiliki kekasih
bernama Meage Aromba, dan mereka satu suku yaitu
suku Aitubu. Meage terpana karena kecantikan dan
kehalusan budi Irewa. Sementara, Irewa mengagumi
Meage yang ahli dalam bermain musik tifa. Irewa kerap
menyaksikan Meage sebagai pemain tifa dalam upacara-
upacara adat masyarakat pegunungan Megafu.
Kebahagian mereka dalam menjalin asmara tidak
belangsung lama. Seorang pria dewasa dari suku
Hobone, bernama Malom Woss sudah lama
menginginkan Irewa untuk menjadi istrinya. Pada suatu
malam, Irewa diculik Malom, kemudian Irewa
disembunyikan pada tempat terpencil. Perang antar suku
tak terelakkan lagi. Malom membuat satu siasat agar
Irewa benar-benar menjadi miliknya, dan perang dapat
segera diakhiri. Siasat Malom adalah dengan
menetapkan Irewa sebagai Yonim, yakni juru damai
dalam perang antar suku yang membuat perang bisa
diakhiri. Sementara itu, Meage dengan perenungan yang
dalam terlebih dulu tentang pentinnya perang antar suku
diakhiri, akhirnya dirinya masuk ke dalam hutan. Dia
berpikir bahwa ada hal yang lebih penting untuk
dilakukannya selain mengembalikan Irewa ke dalam
151