Page 151 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 151

silsilah sejarah yang menjadikan kedua suku yang masih bersaudara itu menjadi

                        musuh bebuyutan.
                             Suku  Hobone  akhirnya  mengajukan  Irewa  agar  menjadi  Yonim  atau  juru

                        damai bagi kedua pihak yang berperang. Maka, terjadilah kesepakan di antara dua

                        suku itu. Dalam struktur ego-nya Irewa menolak menjadi Yonim. Sambil menangis
                        Irewa  berkata  di  hadapan  Mama  Kame,  “Mama  mengatakan  perempuan  bisa

                        menolak  laki-laki  yang  tidak  ia  cintai?  (2015,  hlm.  52)”  Irewa  menggugat
                        pernyataan  yang  pernah  disampaikan  Mama  Kame.  Ditambah  lagi  Irewa  sudah

                        memiliki tunangan yang sangat dicintainya, yaitu Meage Aromba. Mereka berdua

                        telah  berencana  untuk  segera  menikah.  Tetapi  ibu  Irewa,  yaitu  Mama  Kame
                        mengingatkan  bahwa  Irewa  sudah  ditetapkan  oleh  kedua  belah  pihak  yang

                        berperang sebagai Yonim, dan tidak bisa melawan kekuatan dalam dirinya karena
                        hal itu sudah menjadi hukum adat. Suku Aitubu dan Hobone akhirnya memutuskan

                        untuk tidak lagi melakukan peperangan sejak ditetapkannya Irewa menjadi Yonim,
                        yakni sebagai juru damai dalam peperangan antara dua suku. Tekanan hukum adat

                        patriarkhi  terhadap  diri  Irewa  yang  menolak  menjadi  Yonim,  dalam  cerita  ini

                        mengambarkan danya unsur feminis radikal (Fakih, 2013).
                             Setelah  ditasbihkan  sebagai  Yonim,  Irewa  menikah  dengan  Malom.  Irewa

                        mulai dibebani banyak tanggung jawab sebagai istri Malom. Misalnya Irewa harus
                        mulai  melakukan  tugasnya  sebagai  istri  yaitu  berkebun,  mencari  makan,

                        mengerjakan pekerjaan rumah tangga, melahirkan, menyusui dan mengasuh anak.

                        Ketika  Irewa  tengah  hamil  bayi  pertama,  suatu  hari  bertemu  mamak-mamak  di
                        Hobone  yang  memberinya  nasihat  aga  protes  menjadi  perempuan  yang  baik  di

                        Hobone.  Irewa  mencoba  untuk  mengingat-ingat  persyaratan  untuk  menjadi
                        perempuan  yang  baik  di  Hobone.  Perempuan  baik  adalah  harus  pendiam,  tidak

                        pernah  mengeluh,  tidak  pernah  protes,  tidak  pernah  membantah,  tidak  pernah

                        besedih,  tidak pernah berbicara kasar, tidak pernah menyakiti  hati orang lain…
                        Mengetahui persyaratan menjadi perempuan yang baik di suku Hobone yang begitu

                        banyak, Irewa sedikit mengeluh. Struktur ego Irewa muncul melalui teks, Betapa
                        banyak  yang  harus  kulakukan  agar  aku  menjadi  seorang  yang  cantik,  Irewa







                                                                                                    146
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156