Page 51 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 51

sudah sangat banyak membantu warga transmigran dalam upaya menjalankan roda

                        kehidupan  mereka  selama  tiga  tahun  di  Sei  Kumbang.  Tak  terasa  tetesan  air
                        mengalir dari sudut mata Wis. Wis merasa tak percaya dengan perbuatan orang-

                        orang yang telah tega menghancurkan kincir mereka. Wis masih ingat ketika orang-

                        orang dari PT Anugrah Lahan Makmur (ALM), setahun lalu sempat mendatangi
                        warga. Mereka memaksakan kehendaknya terhadap masyarakat Sei Kumbang.

                               Mereka datang dengan mengatasnamakan SK gubernur bahwa lahan dari
                        warga  Sei  Kumbang  merupakan  salah  satu  yang  bakal  dijadikan  sebagai

                        perkebunan kelapa sawit. Namun menurut mereka bahwa hanya lokasi ini yang

                        belum menentukan sikapnya dalam upaya relokasi lahan ke perkebunan sawit.  Wis
                        dan warga dengan tegas menolak karena kebun yang mereka tanami dengan karet

                        adalah  milik  mereka  dan  bukan  milik  pemerintah.  Alasan  PT  ALM  bahwa
                        perkebunan  karet  sudah  tidak  produktif  dibantah  oleh  warga,  karena  telah  ada

                        pergantian pohon terbaru untuk menggantikan pohon lama yang sudah mulai tidak
                        produktif.

                               PT. ALM kemudian bertindak licik dengan menyodorkan perjanjian kepada

                        sebagian  masyarakat  Sei  Kumbang,  dan  mereka  ternyata  telah  menandatangani
                        blanko kosong. PT ALM beralasan bahwa penduduk banyak yang buta hurup. Wis

                        kemudian segera menggalang semua penduduk Sei Kumbang menolak tawaran PT
                        ALM, dan melalui Anson yang sudah dianggap tetua di kampung itu, penduduk

                        dibujuk  agar  tetap  mempertahankan  kebun  karet  mereka.  Hampir  semua

                        mengaminkan seruan Anson. Mereka menyetujui demi mepertahankan harkat dan
                        harga  diri  atas  lahan  yan  mereka  miliki  dari  upaya-upaya  PT  ALM  yang  ingin

                        merebut dan merelokasi lahan karet ke kelapa sawit.
                               Ketika pertemuan itu tengah berlangsung dalam situasi semakin memanas,

                        tiba-tiba seseorang berteriak kepada Anson, jauh berada di belakang mereka. Istri

                        Anson ada yang menggagahi. Dua orang lelaki tak dikenal masuk ke rumah Anson
                        dan mendapati istri Anson. Suasana menjadi tak terkendali. Semua memburu rumah

                        Anson  kemudian  mengamankan  istri  Anson.  Dari  beberapa  barang  yang









                                                                                                     46
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56