Page 101 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 101

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







           pada waktu ditulis, Islam sudah dianut oleh masyarakat luas dan telah pula
           berkembang pesat. Sebagai gantinya yang diceritakan ialah adat istiadat dan
           kebiasaan raja serta masyarakat sehubungan dengan pelaksanaan ajaran Islam,
           penyelenggaraan upacara keagamaan dan hari raya. Kelompok kedua, termasuk
           Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Babad Tanah Jawi dan lain-lain. Kitab-
           kitab ini dimulai dengan menceritakan jauh sebelum agama Islam datang dan
           kemudian bagaimana agama Islam mula-mula berkembang.

           Dalam Sejarah Melayu misalnya berbagai hal yang berkenaan dengan agama
           Islam dipaparkan secara agak rinci. Setelah upacara pengislamannya, raja
           lantas pergi mempelajari agama kepada seorang ulama terkemuka Makhdum
           Syekh Abdul Aziz. Pelajaran paling awal ialah tatacara salat. Berkenaan dengan
           adat istiadat dan larangan, disebutkan misalnya bagaimana raja berangkat ke
           masjid di bulan Ramadhan, salat tarawih dan kemudian salat Id. Dikemukakan
           beberapa kutipan hadis dan pepatah Arab berkenaan dengan dosa dan pahala.
           Juga diceritakan datangnya ulama penting dari negeri Arab yang menetap di
           Malaka untuk mengajar agama, serta singgahnya dua orang ulama dari Jawa
           dalam perjalanan menuju Pasai dan Mekah. Dua tokoh tersebut  kelak menjadi
           wali terkemuka, yakni Sunan Giri dan Sunan Bonang. 25

           Kadang juga diceritakan hubungan kerajaan Islam yang satu dengan yang lain.
           Hikayat Banjar misalnya menyebutkan bagaimana Demak menerima agama Islam
           dan bantuan apa yang diberikan raja Demak dalam mengislamkan Banjarmasin.
           Diceritakan pula peranan orang Jawa dalam mendirikan Kota Waringin. Demak
           menerima Islam setelah Raja Majapahit kawin dengan putri raja Pasai yang
           beragama Islam. Adalah menarik bahwa  Hikayat Banjar  juga memaparkan
           sebab-sebab banyaknya orang Islam di Jawa Timur pada abad ke-14 M dan
           kepesatan penyebarannya pada awal abad ke-15 M menyusul kemunduran
           Majapahit. Dikatakan bahwa pada pertengahan abad ke-14 M Samudra Pasai
           ditaklukkan oleh Majapahit. Banyak tawanan perang yang terdiri dari orang-
           orang Muslim dibawa ke Jawa Timur oleh pasukan Majapahit. Karena itu tidak
           mengherankan jika pada abad tersebut agama Islam segera berkembang di Jawa
           Timur, sebab di antara tawanan perang itu terdapat para bangsawan, ulama,
           pendakwah, pedagang dan cendekiawan. Terjadi pula perkawinan silang antara
           putri Majapahit dengan putra Pasai dan pangeran Majapahit dengan putri Pasai
           yang diikuti gelombang perpindahan agama dari Hindu ke Islam. 26




















                                                                                                 87
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106