Page 115 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 115
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Jika kaudapat arti alam ini
Dan budi kurang padamu di sini,
Sia-sialah jua adamu
Dan sekali pula sia-sia namamu
Jika kamu hendak menjadi kaya
Mintalah budi padamu cahaya
Hai Tuanku, Bukhari faqir yang hina
Pada budi minta selamat senantiasa 60
Ada dua asas pokok mendasari kitab ini: (1) Asas usul atau asal-usul
pembahasan dan furu’, yaitu cabang-cabang pembahasan; (2) Asas estetik, yaitu
penggunaan sarana estetik seperti kisah-kisah dan sajak yang digunakan dalam
menjelaskan pokok pembicaraan. Asas estetik ini dibangun dari sebuah titik
sentral pembahasan, yaitu masalah keadilan. Dan keadilan dipandang sebagai
pintu menuju kebenaran. Untuk menegakkan keadilan diperlukan kearifan dan
kematangan dalam berpikir atau menggunakan akal.
Buku ini dibagi ke dalam 24 bab.Bab pertama yang merupakan titik tolak
pembahasan masalah secara keseluruhan membicarakan pentingnya pengenalan
diri, pengenalan Allah sebagai Khaliq dan hakekat hidup di dunia serta masalah
kematian. Diri yang harus dikenal oleh setiap Muslim ialah diri manusia sebagai
khalifah Tuhan di atas bumi dan hamba-Nya. Melalui ajaran tasawuf, Bukhari
al-Jauhari mengemukakan sistem kenegaraan yang ideal dan peranan seorang
raja yang adil dan benar.
Menurut Bukhari, walaupun dunia ini merupakan tempat sementara bagi
Menurut Bukhari,
manusia, tetapi dunia memiliki nilai dan makna tersendiri yang tidak boleh walaupun dunia ini
diabaikan. Dunia merupakan tempat ujian di mana amal perbuatan manusia merupakan tempat
sangat menentukan bagi kehidupannya di akhirat. Hukuman terberat akan sementara bagi
diterima oleh raja-raja yang dhalim dan tidak adil, karena mereka memiliki manusia, tetapi dunia
memiliki nilai dan
kekuasaan yang lebih dibanding orang lain, sehingga leluasa mengatur dan makna tersendiri
memerintah manusia lain. Raja yang baik dan adil merupakan bayang-bayang yang tidak boleh
diabaikan. Dunia
Tuhan, menjalankan sesuatu berdasarkan sunnah dan hukum Allah, bersifat al- merupakan tempat
rahman dan al-rahim sebagaimana Khaliqnya. ujian di mana amal
perbuatan manusia
sangat menentukan
Dalam membicarakan keadilan, Bukhari tidak hanya memberikan makna etis bagi kehidupannya di
dan moral, melainkan juga memberinya makna ontologis atau metafisis. Di akhirat.
sini raja yang baik, sebagai Ulil albab. Secara etis seorang ulil albab diartikan
sebagai orang yang menggunakan akal pikiran dengan baik dalam menjalankan
101