Page 120 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 120
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Bab III menceritakan raja-raja yang adil dan wazir-wazir yang cerdik cendikia,
Bab II membicarakan
kejadian sifat batin dan terdiri dari 6 fasal. Bab IV menceritakan raja-raja yang gemar melakukan zuhud
nyawa Adam, terdiri dan wali-wali sufi yang saleh. Bab ini terdiri dari 2 fasal. Fasal pertama antara
dari 13 fasal. Fasal 1 lain menceritakan tokoh sufi yang masyhur, Sultan Ibrahim Adham. Bab V
bab III menceritakan
riwayat hidup nabi-nabi menceritakan raja-raja yang zalim dan wazir-wazir yang keji. Bab VI menceritakan
sejak dari Adam hingga orang-orang yang dermawan dan orang-orang besar pemberani dalam
Nabi Muhammad s.a.w. membela kebenaran. Juga diceritakan perjuangan tokoh-tokoh dalam melawan
Bab III menceritakan
raja-raja yang adil raja yang keji lagi durhaka. Bab VII menceritakan tentang akal, ilmu firasat, ilmu
dan wazir-wazir yang kedokteran dan segala sifat perempuan. Dalam bab-babnya Nuruddin kerap
cerdik cendikia, terdiri menyisipkan syair dan kisah-kisah ajaib.
65
dari 6 fasal. Bab IV
menceritakan raja-raja
yang gemar melakukan Yang paling menarik perhatian para peneliti dari kitab ini ialah fasal 13 yaang
zuhud dan wali-wali diberi judul Pada Menyatakan Tarikh Segala Raja-raja yang Kerajaannya di Aceh
sufi yang saleh.
Darussalam. Di dalamnya disisipkan sebuah syair pujian kepada Iskandar Tsani,
seperti bertikut:
Ialah perkasa terlalu berani
Turun temurun nasab sultani
Ialah menjunjung inayat rahmani
Bergelar Sultan Iskandar Tsani 66
Yang paling menarik ialah uraian tentang taman yang disebut Taman Ghairah
yang di dalamnya terdapat Gegunongan, mirip dengan Taman Sari yang
terdapat di kompleks kraton Yogya dan Cirebon. Nilai sastra Bustan al-Salatin
tampak dalam uraian tentang Taman Gairah dan Gegunungan ini yang terletak
di kompleks istana kesultanan Aceh, sebagai berikut:
“Pada zaman bagindalah (Sultan Iskandar Tsani, pen.) diperbuat suatu bustan
yang terlalu indah-indah, kira-kira seribu depa luasnya. Maka ditanaminya
pelbagai bunga-bungaan dan aneka buah-buahan. Digelar baginda bustan itu
Taman Ghairah... Sebermula di seberang sungai Dar al-`Isyqi itu dua buah kolam,
suatu bergelar Jentera Rasa dan suatu bergelar Jantera Hati... Syahdan dari
kanan Sungai Dar al-`Isyqi itu suatu taman terlalu amat luas, kersiknya daripada
batu pelinggam, bergelar Medan Hairani. Dan pada sama tengah itu sebuah
gunungan, di atasnya menara tempat semayam, bergelar Gegunungan Menara
Pertama, tiangnya daripada tembaga dan atapnya daripada perak seperti sisik
rumbia, puncaknya suasa.” 67
Taman Gairah ini sebenarnya sudah ada sebelum Iskandar Tsani, namun
sultan inilah yang memugarnya menjadi taman baru yang indah dan megah.
Gegunungan yang disebutkan itu diperkirakan telah ada sejak abad ke-16
M. Dalam tradisi Islam, pembangunan taman dalam sebuah istana dikaitkan
untuk menciptakan suasana seperti di dalam sorga. Taman-taman yang
106