Page 198 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 198

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
















































           Susunan huruf lontaraq, huruf serang, aksara jawi. Huruf Lontaraq terdiri atas dua jenis, yaitu lontaraq lama dan lontaraq baru.
           Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.



                                    buah (19.26%) dari seluruh naskah 4.049 buah (Young, 2011: 130). Hal ini
                                    dapat dijelaskan bahwa aksara Sérang merosot penggunaannya disebabkan
                                    oleh aksara  Lontaraq yang telah lama menahan tradisinya dan aksara Latin
                                    yang penulisannya hemat dan mudah. Meskipun demikian peran aksara Sérang
                                    dalam islamisasi di kalangan orang Bugis dan Makassar sangat penting karena
                                    karena  sejumlah  besar  naskah  yang  berhubungan dengan  Islam  dituliskan
                                    dengan aksara Sérang (Young, 2012: 150).

                                    Kedua aksara yang dibicarakan di atas, hingga abad ke-20, memiliki peran
                                    penting, baik sebagai sarana penulisan berbagai hasil-hasil kebudayaan,
                                    maupun sebagai sarana komunikasi. Hal ini terlihat dengan banyaknya jumlah
                                    naskah-naskah lama yang sebagian di antaranya masih dapat disaksikan hingga
                                    saat ini. Naskah-naskah yang berisi kesusastraan, sejarah, pustaka keagamaan,
                                    dan berbagai macam pengetahuan yang merupakan warisan masa lampau
                                    dibicarakan secara singkat sebgai berikut.








                    184
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203