Page 208 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 208

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                                    Selain itu, dalam teks La Galigo ini terdapat doa-doa dalam bahasa Arab, yang
                                    diucapkan oleh tokoh-tokoh ceritanya adalah sebagai berikut.

                                    (1)   Méng rabbi rahimi
                                          (Min rabbi rahiim)

                                          ‘Dari Tuhan Yang Maha Penyayang.’
                                          (Akhmar, 2012: 186)

                                          Bisemillahi aliule aliim.
                                          Allahu laa asisule hakiimi.
                                          Allahu Allahu yadule mukimu,
                                          lahuu jamilong laiahong mueqminuna.
                                          Allahu Allahu raupule wahimu.

                                          (Bismillahi ‘aliyul azim.
                                          Allahul-azizul-hakimi.
                                          Allahu Allahu yad’ul mu`minu,
                                          Lahu jamilun laiahong mu’minun .
                                          Allahu Allahu ra`ufun rahimun. )

                                          (Dengan nama Allah Yang Maha Besar dan Maha Agung.
                                          Allah Yang Maha Bijaksana.
                                          Allah, Allah mendiakan orang yang mukim,
                                          mereka (yang) memiliki (...) kebaikan.
                                          Allah, Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
                                          (Akhmar, 2012: 717-718)

                                    (2)   Astagepirullahu lasi
                                          (Astaghfirullahu al-adziim)
                                          ‘Ampunilah aku ya Allah Yang Maha Agung.’
                                          (Akhmar, 2012: 192)

                                    (3)   Padamedama alaihing rabbuhong bisabihéng pasawwaha
                                          (fa damdama ’alaihim rabbuhum bizambihim fa sawwaahaa)
                                          ‘Oleh karena itu, Tuhan menimpakan siksa kepada mereka tanpa pilih
                                          bulu, karena dosa mereka.’
                                          (Akhmar, 2012: 244)




                                    Kutipan pada teks (1) di atas diucapkan oleh tokoh Patotoqé, dewa tertinggi
                                    dalam mitologi orang Bugis, pada saat akan menciptakan tokoh La Déwata dalam
                                    kisah itu. Kutipan teks (2) adalah doa yang diucapkan oleh tokoh La Déwata
                                    pada saat merogoh tempayan sebagai rangkaian dari upacara perkawinannya.





                    194
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213