Page 214 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 214
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Keterangan yang terpat pada teks pembuka kedua cerita di atas memungkinkan
setiap orang berusaha memiliki naskah salinannya, atau jika tidak dapat
membaca aksara lontaraq atau Sérang cukup mendengarkan dari awal hingga
akhir. Dengan demikian, memungkinkan hikayat ini dikenal secara meluas oleh
masyarakat.
Sureq Mallinrunna Nabitta (Hikayat Nabi Wafat) merupakan sebuah naskah yang
berisi cerita yang mengisahkan saat-saat akhir kehidupan Nabi Muhammad,
yang dikaitkan pokok-pokok ajaran agama Islam. Perkembangan dan perluasan
ceritanya mengandung unsur-unsur peranan Malaikat Jibril, Mikail, dan
Malaikat maut, suasanana kecintaan antara ayah dengan anak, kakek dengan
cucu, suami dengan isteri, serta antara Nabi dengan para sahabat dan pengikut-
pengikutnya yang lain (Bua, 2005: 37). Kisah ini disajikan dalam cerita yang
Sebuah syair yang beri- menyedihkan. Bentuknya merupakan perpaduan antara paparan pencerita dan
si puji-pujian kepada dialog antartokoh. Cara penyajiannya mengikuti gaya sastra lisan Bugis.
Nabi Muhammad saw
yang juga cukup pop-
uler di kalangan orang Sebuah syair yang berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw yang juga
Bugis dan Makassar cukup populer di kalangan orang Bugis dan Makassar adalah Barazanji. Penamaan
adalah Barazanji. Tradisi Barazanji diambil dari kitab Epos Barazanji, kitab tentang kepahlawanan dan
pembacaan Barazanji di kemuliaan Muhammad sebagai rasul. Kitab ini ditulis oleh Ja’far bin Abd. Karim
kalangan orang Bugis bin Abdul Rasul Al-Barazanji Al-Madani yang berisi sejarah sosial kehidupan
dan Makassar dilaku-
kan pada saat pelak- sang Rasul (Masnani, 2005: 50). Cerita ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Bugis
sanaan ritual, seperti dan Makassar dengan tetap mempertahankan aspek kepuitisannya. Barzanji
aqiqah, perkawinanan, disusun dalam bentuk syair-syair pujian dan sajungan serta shalawat kepada
sunatan, selamatan Nabi Muhammad dengan bahasa yang indah. Tradisi pembacaan Barazanji di
menempati rumah kalangan orang Bugis dan Makassar dilakukan pada saat pelaksanaan ritual,
baru, Maulid Nabi, dan
lain-lain. seperti aqiqah, perkawinanan, sunatan, selamatan menempati rumah baru,
Maulid Nabi, dan lain-lain.
Kisah Sahabat dan Kerabat Nabi
Kisah-kisah yang termasuk dalam katagori ini adalah kisah kehidupan
dan perjuangan sahabat-sahabat dan kerabat Nabi Muhammad, seperti
Kisah Khadijah, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Hikayat Hasan dan Husein, dan lain sebagainya. Kisah-kisah ini juga
diterjemahkan ke dalam Bahasa Bugis dan Makassar, yang pada umumnya
ditulis dengan menggunakan huruf Sérang.
200