Page 274 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 274

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                                    Sunda relatif masih ketinggalan. Salah satunya adalah karya sastra sufistik
                                    Sunda Haji Hasan Mustapa (1852-1930). Ia adalah sastrawan sekaligus mistikus
                                    Sunda terbesar dengan lebih dari 10.000 bait puisi dangding atau guguritan
                                    sufistik.  Dangding lahir dari proses pencarian spiritualitas seorang mistikus saat
                                           6
                                    menembangkan dan menuliskannya. Ia menjadi semacam media pengungkapan
                                    suasana batinnya ketika merasa dekat dengan Tuhan. Ia merepresentasikan
                                    sebagai orang Sunda  yang berhasil menyerap dan mengartikulasikan ajaran
                                                        7
                                    Islam ke dalam khasanah budaya dan sastranya.

                                    Tulisan ini mengulas tema umum tentang pengaruh Islam terhadap sastra
                                    Sunda. Ia akan memfokuskan pada gambaran umum penyesuaian sastra Sunda
                                    dengan kepercayaan Islam, hubungan jaringan tradisi Islam Nusantara dengan
                                    perkembangan sastra sufistik Sunda dan jejak sastra Islam Nusantara dalam
                                    sastra Sunda seperti tercermin dalam karya Haji Hasan Mustapa. Pembahasan
              Tulisan ini mengulas
              tema umum tentang     akan difokuskan pada sosok Mustapa, sastrawan Sunda terbesar penerus tradisi
                pengaruh Islam      Islam Nusantara dengan lebih dari sepuluh ribu puisi dangding sufistik Sunda. Ia
             terhadap sastra Sunda.   menandai puncak pengaruh mistisisme Islam ke dalam sastra Sunda. Ia secara
             Ia akan memfokuskan    meyakinkan memberikan contoh sebuah karakter sastra Sunda, pasca polemik
                pada gambaran       seputar eksistensi sastra di kalangan orang Sunda pada paruh akhir abad ke-
              umum penyesuaian
             sastra Sunda dengan    19 antara sarjana kolonial yang cenderung menafikannya dengan Memed
                                                                                                8
              kepercayaan Islam,    Sastrahadiprawira (1897-1932) yang berusaha membuktikannya.  Posisi Mustapa
              hubungan jaringan     juga tidak bisa diabaikan dalam upaya rekonstruksi kebudayaan Islam di tatar
             tradisi Islam Nusantara   Sunda.  Khasanah sufistik Nusantara yang berpusat pada tema wahdatul wujud
                                          9
            dengan perkembangan     banyak berpengaruh pada puisi  dangding-nya. Bisa dipahami bila pengaruh
              sastra sufistik Sunda
             dan jejak sastra Islam   martabat tujuh dalam  Tuhfah  sebagai tafsir  wahdatul wujud  menjadi poros
            Nusantara dalam sastra   hampir keseluruhan tema  dangding-nya. Namun, meski demikian ia berhasil
            Sunda seperti tercermin   menunjukkan  kreatifitas  dirinya  sebagai  mistikus  Sunda  yang  menjejakkan
            dalam karya Haji Hasan   khazanah tasawuf ke dalam alam pikiran budaya Sunda dengan menggunakan
                  Mustapa.          dangding sebagai wadahnya.

                                    Kajian ini sangat signifikan untuk memperkuat pandangan tentang besarnya
                                    pengaruh tradisi Islam Nusantara terhadap perkembangan sastra Sunda. Sebuah
                                    periode dalam rentang sejarah panjang yang membentuk corak dan warna yang
                                    sangat kuat dalam sastra Sunda. Berbeda dengan para sarjana yang cenderung
                                    pada gambaran budaya Sunda dalam khasanah sastra Sunda pra-Islam,  kajian
                                                                                                       10
                                    ini berusaha menunjukkan kontribusi Islam dalam pembentukan identitas Sunda
                                    dalam khasanah sastra Sunda.  Ia memberi pengaruh besar terhadap kesadaran
                                                                11
                                    identitas Islam Sunda yang cenderung semakin merasuk (nyosok jero) ke dalam
                                                              12
                                    jantung kebudayaan Sunda.  Sebuah identitas yang berhasil mengadumaniskan
                                    nilai-nilai Islam dengan kekayaan alam pikiran budaya Sunda melalui media
                                    sastra Sunda.












                    260
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279