Page 84 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 84

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                                    umumnya menguasai bahasa lokal yang telah menjadi lingua franca di suatu
                                    wilayah seperti bahasa Melayu di Nusantara dan dengan bahasa lokal itulah
                                    mereka menyebarkan dan mengajarkan Islam, menulis kitab-kitab keilmuan,
                                    agama, dan sastra. Mereka mengajarkan Islam dan kebudayaan dengan bahasa
                                    yang sederhana, jelas dan berisi, serta memikat. Watak agama Islam pula yang
                                    egaliter dan populis, menyebabkan budaya baca tulis berkembang pesat. Selain
                                    teks-teks yang isinya mendalam, para sufi itu juga menulis teks-teks keagamaan
                                    dan  karangan  yang  mudah  dipahami  pembaca  awam.  Dengan  begitu  Islam
                                    menjadi agama yang mudah dipahamni sehingga segenap lapisan masyarakat
                                    tertarik untuk menjadi peganutnya. 4











                                    Gambaran Umum






                                    Tidak mudah menggambarkan apalagi mendefinisikan  apa itu sastra Islam
                                    dan  ciri-cirinya secara umum.  Tetapi ada cara atau pendekatan yang relevan
                                    dalam menjelaskannya, yaitu dengan melihat pertama-tama mengenai bahan
                                    verbal atau sumber penulisannya, kemudian jenis dan ragam karya yang
                                    biasanya berkaitan dengan wawasan estetik yang berkembang dalam tradisi
                                    intelektual Islam. Selain daripada itu keislaman dari karya-karya penulis Melayu
                                    dapat dicari penjelasannya dengan melihat hubungannya dengan tauhid dan
                                    pengejawantahan tauhid dalam pandangan hidup, sistem nilai, dan gambaran
                                    dunia (Weltanschaung) Islam. Pesan moal dari karya penulis Melayu tidak jarang
                                    mencerminkan penghayatan sang penulis terhadap pandangan hidup Islam dan
                                    pandangan  hidup  Islam  pula  yang  menjadi  titik  tolak  penulisan.  Pandangan
              Walaupun kitab suci   hidup Melayu sejak lama dibentuk oleh ajaran Islam yang terutama sekali
            Islam tidak memberikan
               pedoman khusus       dikembangkan ahli-ahli tasawuf.
            bagaimana karya sastra
            sastra harus ditulis oleh   Islam sebagaimana dikenal di Nusantara pada saat agama ini tersebar luas
             penulis Muslim, namun
             kitab suci al-Quran dan   bukanlah sekadar agama atau doktrin ketuhanan semata-mata. Ia, dengan kata
              tradisi budaya serta   lain, bukan sekadar sistem kepercayaan tentang adanya Tuhan sebagai Sang
            tradisi intelektual Islam   Pencipta atau Khaliq. Islam adalah juga merupakan way of life, suatu sistem
             sendiri dari abad ke-8
             – 13 M, menyediakan    pandangan hidup yang terdiri dari empat komponen: aqidah, ibadah, muamalah
             banyak bahan verbal    dan  akhlaq.  Hal-hal  yang  berkaitan  dengan  aqidah,  ibadah,  muamalah  dan
               yang sangat kaya     akhlaq itulah yang menjadi bahan verbal dari penulisan karya sastra. Walaupun
                sebagai sumber
               penulisan sastra.    kitab  suci  Islam  tidak  memberikan  pedoman  khusus  bagaimana  karya  sastra
                                    sastra harus ditulis oleh penulis Muslim, namun kitab suci al-Quran dan tradisi






                    70
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89