Page 530 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 530
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
Tulisan ini hanya akan membahas gerakan ekonomi Islam Indonesia modern
tepatnya awal abad ke-20 dengan perspektif sistem entrepreneurship sosial.
2
Secara umum, gerakan ekonomi Islam dapat dibagi kepada dua tip yang sekaligus
berdasarkan pada periode perkembangannya: pertama, masa pra-kemerdekaan,
model gerakan ekonomi lebih bercirikan religius nasionalisme terutama dalam
kontestasi bisnis persaingan dengan kelompok non-pribumi seperti Tiongkok
dan Arab yang diberikan ruang lebih istimewa oleh pemerintahan Kolonial.
Kedua, pasca kemerdekaan yaitu masa konsolidasi kelompok agama seperti
Muhammadiyah dan NU dan lembaga-lembaga sosial ekonomi dengan pendirian
BMT dan lembaga-lembaga ZISWAF (zakat, infak, wakaf dan shadaqah). Pada
kasus kedua ini, gerakan ekonomi berbarengan dengan diseminasi ajaran
dan ideologi organisasi, walaupun semangat kesejahteraan ekonomi dan
peningkatan tingkat hidup masyarakat dijadikan kegiatan utama.
Nasionalisme dan Ekonomi
Gerakan ekonomi Islam Indonesia pada awal abad ke-20 diawali dari Sarekat
3
SI hadir sebagai respon Islam (SI) 1912. SI menjadi organisasi masa pertama yang terbuka, berbeda
atas kesenjangan sosial dengan Jami’atul Khair (berdiri 1905) dan Budi Utomo (berdiri 1908) yang
antara pribumi dan eksklusif bagi masing-masing warga keturunan Arab dan priyayi Jawa. SI hadir
4
kolonial, juga antara
pribumi dan Cina, sebagai respon atas kesenjangan sosial antara pribumi dan kolonial, juga antara
5
khususnya menyangkut pribumi dan Cina, khususnya menyangkut persaingan dalam industri batik.
persaingan dalam SI bertujuan memajukan umat Islam, memajukan persatuan dan kerjasama,
industri batik.
Kebangkitan ekonomi memadukan negeri, meningkatkan kedudukan bumiputra dan memajukan
6
Islam ini terjadi sebagai khidupan keagamaan di kalangan bumiputera Indonesi. Kebangkitan ekonomi
perlawanan terhadap Islam ini terjadi sebagai perlawanan terhadap cengkraman ekonomi Barat dan
cengkraman ekonomi 7
Barat dan persaingan persaingan dagang dengan kelompok non-pribumi, terutama Cina.
dagang dengan
kelompok non-pribumi, Dalam kongres ke-15 tahun 1928, kaum pergerakan Islam, khususnya PSI,
terutama Cina.
mencoba mendirikan Bank untuk membantuk kesadaran rakyat tentang cita-
8
cita kebangsaan serta independen dari pemerintahan kolonial. Walaupun
masih berdasar pada model bunga, bank ini dimaksudkan dapat meningkatkan
martabat masyarakat dalam ekonomi. Gerakan struktural ekonomi masa itu
lebih melihat keadaan ekonomi masyarakat pribumi yang tertinggal karena
dominasi dan kebijakan diskriminasi pemerintah colonial Belanda. Dalam
9
perkembangannya model ini dirancang untuk tidak menerapkan sistem bunga.
514