Page 112 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 112

102     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              mempengaruhi penduduk beberapa pulau. Kemajuan mereka lebih jauh ke

              utara  segera  terbentur oleh pangkalan  orang-orang  Spanyol  di  Luzon  dan
              Cebu  pada 1565. 116

                 Pada saat  orang Portugis  menjelajahi perairan  Asia, kerajaan  Mesir,
              Persia  dan Vijayanagar  tidak  memiliki perkapalan  bersenjata di  Samudera
              India. Entrepot Ormuz dan Malaka yang kaya yang kemakmurannya sangat

              tergantung  pada perdagangan laut  tidak memiliki kapal  perang samudera.
                                                                 117
              Kapal-kapal  Melayu  kebanyakan  bertipe  lanchara.  Kapal  ini mampu
              menyalib beberapa junk pedagang besar yang dibuat di Pegu dan Jawa. Akan
              tetapi orang Jawa, meskipun dikenal sebagai pembuat kapal dan pelaut yang
              baik,  yang pada suatu  saat berlayar sampai Madagaskar  (dan membangun
              koloni di sana), membatasi perdagangan lautnya pada kepulauan Indonesia
              dan lingkungan sekitarnya. Perkapalan  Arab, Gujarat  dan tempat  lain  yang

              mendominasi perdagangan samodera India mencakup kapal-kapal samodera
              besar serta kapal pantai kecil, bahkan kapal terbesarpun tidak bisa dilengkapi
              dengan artileri, dan tidak  ada  besi yang  bisa  digunakan  dalam  konstruksi
              haluannya. Oleh karenanya mereka lebih lemah dibandingkan kapal perang
              dan kapal angkut  Portugis yang harus mereka hadapi. 118


                 Kebiasaan  orang Portugis menggambarkan  semua orang Islam  yang
              mereka temui  dari Maroko hingga  Mindanao  mereka sebut  sebagai  orang
              Moor yang  cenderung mengaburkan fakta bahwa ketika mereka mencapai
              Samudera India, orang Arab tidak lagi mendominasi perdagangan laut Asia dari
              Ormuz sampai Canton, seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kapal-kapal
              dan pelaut Arab masih sangat menonjol di pertengahan barat Samudera India.
              Tempat mereka di belahan timur telah diambil alih hampir seluruhnya oleh
              kaum pedagang Islam India dan pelautnya dari Gujarat, Malabar, Coromandel
              dan Bengala. Para pedagang Hindu Tamil dari Kalinga dan Coromandel, yang

              dikenal bagi orang Portugis sebagai Keling, masih memiliki andil penting dalam
              perdagangan tekstil India dengan Malaka, yang pelabuhannya dilayari oleh
              116 Schrieke, Indonesian Sociological Studies, hlm. 15-21
              117  Lanchara  adalah sebuah kapal bergerigi persegi dan berlayar tunggal yang digerakkan oleh dua kemudi yang
                 dipasang di haluannya. John Villier, “Trade and Society in the Banda Islands in the sixteen century” dalam
                 Modern Asian Studies,  vol. 15, no. 4, hlm. 723-750.
              118  Kapal angkut Portugis yang besar disebut “galleon”.
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117