Page 113 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 113

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  103



               kapal-kapal mereka. Di tempat lain kaum  pedagang Hindu tetap melakukan

               kegiatan di pantai, dan mereka mengapalkan barang-barangnya dalam kapal
               milik orang Islam. Hal Ini merupakan larangan kasta sosial keagamaan yang
               belum berlaku pada abad-abad sebelumnya ketika raja-raja Cola di India Selatan
               mengirimkan ekspedisi maritim besar terhadap kerajaan Sriwijaya di Sumatera.
               Pada awal abad XV kegiatan  menyeberangi samudera dianggap sebagai suatu
               keistimewaan oleh banyak orang Hindu yang berkasta tinggi.  Setelah mereka
               melakukan pelayaran, mereka harus melakukan upacara purifikasi yang

               mahal. Lebih-lebih jika mereka mengangkut orang-orang, yang berbeda dari
               barangnya, di atas kapal milik orang Islam  atau diawaki oleh orang Islam (atau
               kemudian orang Eropa), mereka juga mengalami penajisan melalui kontak yang
               tak terhindari dengan orang-orang yang kotor menurut agama. Terlepas dari
               masalah ini, banyak penghuni pantai Hindu di India dari Gujarat hingga Malabar
               dan Coromandel sampai Bengala telah masuk Islam pada abad XIV. 119


                   Dominasi  perdagangan  laut  di Samudera India, pertama  oleh orang
               Arab dan kemudian oleh pedagang Islam yang berasal dari India, terutama
               Gujarat, dicapai secara damai. Orang-orang yang terlibat dalam perdagangan
               dunia ini tidak  berkeliling  dengan keluarganya,  terutama  kaum  pria Islam
               yang memiliki aturan-aturan   khusus tentang  perempuan. Para pedagang
               dan pelaut Arab, Gujarat dan lainnya, yang berdagang di Ceylon, Malaka dan
               Indonesia mengambil istri untuk sementara atau selamanya dari kaum wanita
               di pelabuhan tempat mereka tinggal sambil menunggu angin musim yang baik

               untuk  pelayaran  pulang.  Anak-anak  mereka hampir  dipastikan dibesarkan
               sebagai Ummat  Muslim.  Ketika  tumbuh  dewasa, mereka membantu
               menyiarkan agama  Islam  di kalangan  kerabat  ibunya. Berbagai  koloni
               pedagang Islam ini tumbuh dan berkembang. Para pedagang yang paling kaya
               dan berpengaruh  cepat atau lambat  memperoleh  hak untuk  membangun
               mesjid di pelabuhan tempat mereka tinggal. Mereka kemudian mengirimkan
               mullah atau  para guru agama  yang  sebaliknya  membantu  menarik banyak
                                                                              120
               umat Islam ke tempat lain dan menyebarkan Islam di tempat itu.  Dengan
               cara ini para mereka  menyebarkan iman mereka dan perdagangan mereka di
               119  CR Boxer. The Portuguese Seaborne Empire, hlm. 63-65
               120  Ibid, hlm. 45-46.
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118