Page 63 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 63
50 Gubernur Pertama di Indonesia
“Jiwa saya sebagai seorang pegawai pemerintah
memberontak terhadap kelakuan wartawan Belanda tersebut,” ujar
Soetardjo. Ia pun membalasnya dengan karangan yang berisi
bantahan terhadap Zentgraaf. “Saya telanjangi dia sebagai seorang
warga negara Belanda yang tidak sopan terhadap seorang pembesar
Belanda yang tertinggi itu.”
BERGULAT DI DEWAN RAKYAT
Dari PPBB, Soetardjo Kartohadikoesoemo melenggang ke Volksraad.
4
Pada 1931, ia bertolak ke Batavia, bertugas mewakili PPBB dan
pemerintahan Jawa Timur. Dalam sidang pertama Volksraad, ia
terpilih sebagai anggota College van Gedelegeerde Volksraad atau
Badan Pekerja Dewan Rakyat.
Sebagai fraksi yang dipimpin oleh Soetardjo, PPBB berhaluan
moderat progresif dan tergolong beroposisi terhadap pemerintah.
Sebagaimana lembaga legislatif, terdapat pasang-surut dan
kecenderungan antarfraksi dalam Volksraad. Soetardjo menjelaskan
hubungannya dengan fraksi nasionalis terjalin dengan cukup erat,
terutama dengan ketuanya Mohammad Husni Thamrin dan anggota-
anggotanya. Namun Soetardjo agak berseberangan dengan kelompok
nasionalis yang lebih vokal semisal Mr. Mohammad Yamin, Raden
Panji Suroso, Sukardjo Wirjopranoto, dan Wiwoho. Relasi positif juga
terjalin dengan fraksi Indo Europeesch Verbond (IEV), terutama
dengan ketuanya, Dick de Hoog. Begitu pula dengan fraksi Katolik,
terutama dengan ketuanya Piet Kartens dan anggotanya I. J. Kasimo.
Sementara itu, hubungan fraksi Soetardjo kerap memanas
dengan fraksi Vaderlansche Club (VC), kelompok nasionalis Belanda
yang berhaluan konservatif. Mereka menginginkan penguatan
kekuasaan Belanda atas seluruh Hindia. Menurut Soetardjo, VC
bersikap ofensif terhadap Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Jonkheer de Graaf dan Gubernur Jawa Timur Hardeman, ataupun
terhadap pembesar Belanda yang melindungi kepentingan rakyat
Hindia.