Page 92 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 92

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                         Namun, kekalahan Jepang tersebut akhirnya terbuka. Penyerahan
                   kekuasaan Jepang kepada Sekutu tanpa syarat yang diumumkan oleh
                   Presiden Amerika Serikat, Truman, pada 14 Agustus 1945, dengan mudah

                   didengar oleh pemimpin Indonesia yang bergerak di “bawah tanah” melalui
                   siaran radio luar negeri. Berita bahwa Jepang akan menandatangani naskah
                   tanda menyerah kepada Sekutu pada 15  Agustus 1945 diketahui secara
                   diam-diam melalui radio minitor oleh pegawai studio Radio Bandung

                   pada 14 Agustus 1945. Mereka lantas menyebarkannya kepada sejumlah
                   pemimpin di Kota Bandung, wartawan Tjahaja, jabatan PTT, Jawatan
                   Kereta Api, kelompok bekas PETA, dan Heiho, pimpinan Barisan Pemuda,
                   dan Barisan Pembantu Prajurit.

                         Setelah mendengar desas-desus tentang penyerahan Jepang kepada
                   Sekutu, lima orang pemuda Kota Bandung yang menjadi inti Barisan
                   Pelopor mengadakan pertemuan di rumah Ir. R. Ukar Bratakusumah,
                   di jalan Wastukancana, Bandung, pada 14 Agustus 1945 pukul 09.00. Selain

                   Ir. R. Ukar Bratakusumah, juga ada R. Ema Bratakusuraa, Dr. R. Junjunan
                   Setiakusumah, Duyeh Suharsa, dan  Anwar Sutan Pamuncak. Mereka
                   membicarakan situasi dunia umumnya, dan Bandung pada khususnya.
                         Hasil pertemuan menyimpulkan, segera membentuk suatu panitia;

                   sudah tiba saatnya Indonesia mengumumkan kemerdekaannya; menghadapi
                   revolusi; jika tidak segera dicegah di Bandung akan terjadi kekacauan
                   dan banyak perampok; perlu ikut menenteramkan situasi Kota Bandung;
                   akan meminta Wali Kota Bandung R.A. Atmadinata supaya menyerahkan

                   kekuasaan kepada panitia tersebut. Jika kekuasaan itu diserahkan, maka
                   panitia  akan  memegang  kekuasaan  tersebut  yang  dalam  pelaksanaannya
                   akan diketuai oleh R. Ema Bratakusuma; Duyeh Suharsa dan Anwar Sutan
                   Pamuncak ditunjuk sebagai utusan untuk menemui Wali Kota Bandung dan

                   menyampaikan kehendak panitia, mumpung rakyat belum mengetahui
                   kekalahan Jepang.



                                                                                        91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97