Page 20 - Kelas XI_Sejarah Indonesia_KD 3.6
P. 20

20



                            Di   beberapa   tempat   usahanya   berhasil.   Pemuka   –   pemuka
                       masyarakat Kalianda, misalnya, termakan hasutan untuk memusuhi Radin
                       Inten II, sehingga mereka tidak menghalang – halangi pasukan Belanda
                       berpatroli di sekitar Gunung Rajabasa.
                            Pada tanggal 10 Agustus 1856 pasukan Belanda diberangkatkan dari
                       Batavia dengan beberapa kapal perang. Pasukan ini dipimpin oleh Kolonel
                       Welson   dan   terdiri   atas   pasukan  infanteri,  artileri  dan  zeni  disertai
                       sejumlah besar kuli pengangkut barang. Esok harinya mereka mendarat di
                       Canti.   Kekuatan   mereka   bertambah   dengan   bergabungnya   pasukan
                       Pangeran   Sempurna   Jaya   Putih,   bangsawan   Lampung   yang   sudah
                       memihak Belanda.
                            Iring   –   iringan   kapal   perang   Belanda   yang   memasuki   perairan
                       Lampung ini dilihat oleh Singaberanta dari Benteng Bendulu. Ia segera
                       mengirim   kurir   ke   Benteng   Ketimbang   untuk   memberitahukan   hal   itu
                       kepada  Radin  Inten  II  yang  selanjutnya  memerintahkan  pasukannya  di
                       benteng-benteng lain agar menyiapkan diri.
                            Belanda   mengirim   ultimatum   kepada   Radin   Inten   II   agar   paling
                       lambat dalam waktu lima hari ia dam seluruh pasukannya menyerahkan
                       diri. Bila tidak, Belanda akan melancarkan serangan. Singaberanta pun
                       dikirimi   surat   yang   mengajaknya   untuk   berdamai.   Sambil   menunggu
                       jawaban   dari   Radin   Inten   II   dan   Singaberanta,   pasukan   Belanda
                       mengadakan konsolidasi. Radin Inten II pun meningkatkan persiapannya.
                            Benteng-benteng   diperkuat.   Beberapa   orang   kepercayaannya
                       diperintahkan   memasuki   daerah-daerah   yang   sudah   dikuasai   Belanda
                       untuk   menganjurkan   penduduk   di   tempat   tersebut   agar   mengadakan
                       perlawanan. Sampai batas waktu ultimatum berakhir, baik Radin Inten II
                       maupun Singaberanta tidak memberikan jawaban.
                            Maka, pada tanggal 16 Agustus  1856  pasukan Belanda pun mulai
                       melancarkan serangan. Sasaran mereka hari itu ialah merebut Benteng
                       Bendulu. Pukul 08.00 mereka sudah tiba di Bendulu setelah menempuh
                       jarak setapak di punggung gunung yang cukup terjal.
                            Akan tetapi, mereka menemukan benteng itu dalam keadaan kosong.
                       Singaberanta sudah memindahkan pasukannya ke tempat lain. Ia dengan
                       sengaja menghindari perang terbuka, sebab yakin bahwa pasukan lawan
                       yang dihadapinya jauh lebih kuat. Pasukannya disebar di tempat-tempat
                       yang cukup tersembunyi dengan tugas melakukan pencegatan terhadap
                       patroli   pasukan   Belanda   yang   keluar   benteng.   Sesudah   menduduki
                       Benteng Bendulu, sebagian pasukan Belanda bergerak ke benteng Hawi
                       Berak yang dapat mereka kuasai pada tanggal 19 Agustus.
                            Di   Bendulu,   pasukan   Belanda   berhasil   menangkap   seorang
                       kemenakan   Singaberanta   dan   14   orang   lainnya.   Mereka   dipaksa
                       menunjukkan   tempat   Singaberanta   dan   menunjukkan   jalan   menuju
                       Ketimbang. Semuanya mengatakan tidak tahu. Namun, mereka terpaksa
                       menunjukkan  tempat   Singaberanta   menyimpan  senjata,  antara   lain  25
                       tabung   mesiu,   1   pucuk  meriam,   4   pucuk   lila,   dan   beberapa   pucuk
                       senapan.
                            Sasaran utama Belanda ialah merebut benteng Ketimbang, sebab di
                       benteng inilah Radin Inten II bertahan. Untuk merebut benteng ini, kolonel
                       Waleson membagi tiga pasukannya. Satu pasukan bergerak dari Bendulu
                       ke   arah   selatan   dan   timur   Gunung   Rajabasa,   satu   pasukan   bergerak
                       menuju   Kalianda   dan  Way   Urang  dengan   tugas   merebut   benteng
                       Merambung dan setelah itu langsung menuju Ketimbang.
                            Pasukan ketiga bergerak dari Panengahan untuk merebut benteng
                       Salai   Tabuhan   dan   selanjutnya   menuju   Ketimbang.   Ternyata,
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25