Page 25 - Kelas XI_Sejarah Indonesia_KD 3.6
P. 25

25



                            3)   Kyai Dipati Manduro-Rejo.
                            4)   Kyai Dipati Uposonto.



                            Dalam  perlawanan  tersebut,  Tumenggung Baurekso  gugur  beserta
                       putranya. Pasukan Sultan Agung menggunakan taktik perang yang tinggi,
                       antara   lain   dengan   membendung   Sungai   Ciliwung,   (seperti   waktu
                       penyerangan   di   Surabaya).   Namun   penyerangan   kali   ini   mengalami
                       kegagalan. Akhirnya pasukan Sultan Agung terpaksa mengundurkan diri.

                            Meskipun gagal, tetapi tidak membuat patah semangat Sultan Agung
                       dan pasukannya, para bangsawan serta rakyatnya. Kemudian disusunlah
                       strategi baru untuk persiapan serangan kedua.
                       Serangan   kedua   pada   tahun   1629,   dengan   perencanaan   yang   lebih
                       sempurna, antara lain:
                            1)   Persenjataan dilengkapi dengan senjata api dan meriam.
                            2)   Pasukan berkuda dan beberapa gajah.
                            3)    Persediaan   makanan   yang   cukup   dan   pengadaaan   lumbung-
                       lumbung padi di
                                  Tegal dan Cirebon.


                            Serangan kedua ini berhasil menghancurkan benteng Hollandia dan
                       menewaskan   J.P.   Coen   sewaktu   mempertahankan   benteng   Meester
                       Cornellis. Karena banyak pasukan yang tewas, daerah itu dinamakan Rawa
                       Bangke.
                            Rupanya, VOC dapat mengetahui tempat lumbung padi di Tegal dan
                       Cirebon. Kemudian lumbung-lumbung dibakar. Akhirnya serangan kedua
                       ini juga mengalami kegagalan.
                            Kedua serangan yang gagal ini tidak membuat Sultan Agung putus
                       asa. Beliau telah memikirkan untuk serangan selanjutnya. Tetapi sebelum
                       rencananya terwujud, Sultan Agung mangkat (1645).
                            Kegagalan yang menyebabkan kekalahan itu, antara lain:
                            1) Terlalu lelah karena jarak Mataram (sekarang, Yogyakarta)Batavia
                                (sekarang,
                                Jakarta) sangat jauh.
                            2)   Kekurangan persediaan makanan (kelaparan).
                            3)   Kalah dalam persenjataan.
                            4)   Banyak yang meninggal akibat penyakit malaria.



                       8. Pangeran Diponegoro
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30