Page 21 - Kelas XI_Sejarah Indonesia_KD 3.6
P. 21

21



                       pelaksanaannya   tidak   semudah   seperti   yang   direncanakan.   Kesulitan
                       utama   ialah   Belanda   belum   mengetahui   jalan   menuju   Ketimbang.
                       Penduduk yang tertangkap tidak mau menunjukkan jalan tersebut. Oleh
                       karena itu, pasukan yang langsung dipimpin Kolonel Welson dan sudah
                       menduduki Hawi Berak, terpaksa kembali ke Bendulu. Pasukan lain yang
                       dipimpin   Mayor   Van   Ostade   berhasil   mencapai   Way   Urang   yang
                       penduduknya   sudah   memihak   Belanda.   Walaupun   pasukan   ini   sempat
                       tertahan di Kelau akibat serangan yang dilancarkan pasukan Radin Inten II,
                       tetapi akhirnya mereka berhasil juga merebut benteng Merambung.
                            Sebenarnya,   letak   benteng   Ketimbang   tidak   jauh   dari   benteng
                       Merambung. Akan tetapi, Belanda tidak mengetahuinya. Kesulitan untuk
                       mengetahui   jalan   menuju   Ketimbang   baru   dapat   mereka   atasi   pada
                       tanggal 26 Agustus. Pada hari itu Belanda berhasil menangkap dua orang
                       anak   muda.   Seorang   diantaranya   ditembak   mati   karena   berusaha
                       melarikan diri. Yang seorang lagi diancam akan dibunuh bila tidak mau
                       menunjukkan jalan ke Ketimbang. Anak muda itupun terpaksa menuruti
                       kehendak Belanda.
                            Setelah   jalan   ke   Ketimbang   diketahui,   Kolonel   Welson   segera
                       memerintahkan pasukannya untuk melakukan serbuan. Subuh tanggal 27
                       Agustus mereka mulai bergerak. Ketika tiba di  Galah Tanah  pukul 10.00
                       mereka dihadang oleh pasukan Radin Inten II. Pertempuran di tempat ini
                       dimenangi oleh Belanda. Begitu pula pertempuran berikutnya di Pematang
                       Sentok. Sebagian pasukan ditinggalkan di Pematang Sentok dan sebagian
                       lagi meneruskan gerakan ke Ketimbang. Tengah hari pasukan ini sudah
                       tiba   di   Ketimbang.   Sesudah   itu   datang   pula   pasukan   lain,   termasuk
                       pasukan   Pangeran   Sempurna   Jaya   Putih.   Ternyata,   benteng   Ketimbang
                       sudah ditinggalkan oleh Radin Inten II dan pasukannya. Dalam benteng ini
                       Belanda menemukan bahan makanan dalam jumlah yang cukup banyak.
                       Benteng Ketimbang sudah jatuh ke tangan Belanda. Akan tetapi, Kolonel
                       Welson kecewa, sebab Radin Inten II tidak tertangkap atau menyerah.
                            Welson mengirimkan pasukannya ke berbagai tempat untuk mencari
                       Radin Inten II. Sebaliknya, untuk mengacaukan pendapat Belanda, Radin
                       Inten   II   menyebarkan   berita-berita   palsu   melalui   orang-orang
                       kepercayaannya. Beredar berita bahwa ia sudah menyerah di Way Urang.
                       Welson pun segera menuju Way Urang. Ternyata, orang yang dicarinya
                       tidak   ada   di   tempat   itu.   Seorang   perempuan   melaporkan   pula   bahwa
                       Radin Inten II ada di Rindeh dan hanya ditemani oleh beberapa orang
                       pengikutnya. Berita itu pun ternyata berita bohong. Suatu kali, Belanda
                       mengetahui tempat persembuyian Radin Inten II. Tempat itu pun dikepung
                       di  bawah   pimpinan   Kapten  Kohler.   Akan  tetapi,   Radin   Inten   II  berhasil
                       meloloskan diri.
                            Sampai   bulan   Oktober  1856  sudah   dua   setengah   bulan   Belanda
                       melancarkan operasi militer. Satu demi satu benteng pertahanan Radin
                       Inten   II   berhasil   mereka   duduki.   Namun,   Radin   Inten   II   masih   belum
                       tertangkap. Sementara itu, Belanda mendapat laporan bahwa Radin Inten
                       II   sudah   pergi   ke   bagian   utara   Lampung,   menyeberangi  Way   Seputih.
                       Berita lain mengabarkan bahwa Singaberanta berada di Pulau Sebesi.
                            Belanda mengarahkan pasukan untuk memotong jalan Radin Inten II.
                       Pasukan   juga   dikirim   ke   Pulau   Sebesi   untuk   mencari   Singaberanta.
                       Hasilnya   nihil.   Baik   Radin   Inten   II   maupun   Singaberanta   tidak   mereka
                       temukan. Kolonel Welson hampir putus asa, ia merasa dipermainkan oleh
                       seorang anak muda berumur 22 tahun.
                            Akhirnya,   Waleson   menemukan   cara   lain.   Ia   berhasil   memperalat
                       Radin   Ngerapat.   Maka   pengkhianatan   pun   terjadi.   Radin   Ngerapat
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26