Page 26 - PROJEK 1
P. 26
AKUNTANSI PIUTANG
Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi
calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat, yang berarti juga menaikkan
pendapatan perusahaan. Di lain pihak, penjualan secara kredit sering kali mendatangkan
kerugian. Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan
merupakan risiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara
kredit. Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang
wajar menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah tepat.
Kerugian yang terlalu tinggi memberikan petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan masih
terlalu longgar.
A. Pengertian dan Ciri-ciri Piutang
Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul
karena adanya suatu transaksi. Piutang harus disajikan sebesar jumlah yang benar-benar akan
diterima pelunasannya. Ciri-ciri piutang yaitu piutang mempunyai tanggal jatuh tempo, nilai
jatuh tempo, dan bila ada perjanjian yang mempunyai bunga.
B. Jenis-jenis Piutang
Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya
penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang umumnya berjangka waktu
kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.
b. Piutang wesel/wesel tagih adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada
kreditur untuk membayar sejumlah uang yag tercantum dalam surat perjanjian
tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel
berjangkan waktu lebih dari 60 hari. Apabila piutang wesel berjangka waktu kurang
dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar, sedangkan untuk
piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang
jangka panjang.
c. Piutang lain-lain, terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam
piutang dagang maupun piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang
lain-lain, diantaranya :
1. Uang muka pembelian
2. Uang muka kepada pegawai
3. Uang muka pembelian saham
4. Uang muka menjamin kontrak
5. Uang muka kepada anak perusahaan
6. Piutang deviden
7. Tagihan kepada langganan untuk pengembalian tempat barang
26