Page 52 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 52
Jejak-jejak kaki yang ditemukan Mary Leakey kemudian dipelajari sejumlah ahli paleoantropologi seperti
Don Johanson dan Tim White. Hasilnya sama. White menulis:
Tidak disangsikan lagi…. Jejak-jejak itu serupa dengan jejak kaki manusia modern. Jika jejak itu
ditinggalkan di pasir pantai California sekarang, dan seorang anak berusia empat tahun ditanya tentangnya, ia
akan langsung menjawab bahwa seseorang telah berjalan di sana. Ia tidak akan dapat membedakannya dengan
24
seratus jejak kaki lain di pantai, begitu pula Anda.
Setelah meneliti jejak tersebut, Louis Robbins dari Universitas North California berkomentar sebagai
berikut:
Lengkungannya agak tinggi — manusia yang lebih kecil memiliki lengkungan lebih tinggi daripada yang
saya miliki — dan jempol kakinya besar dan sejajar dengan jari kaki sebelahnya.… Jari-jari kaki menekan tanah
25
seperti jari-jari kaki manusia. Anda tidak akan mendapati ini pada hewan.
Pengujian-pengujian morfologis tetap menunjukkan bahwa jejak-jejak kaki tersebut harus diakui berasal
dari manusia, lebih jauh lagi, manusia modern (Homo sapiens). Russell Tuttle yang mempelajari ini menulis:
Jejak-jejak ini mungkin berasal dari seorang Homo sapiens kecil yang bertelanjang kaki... Dari semua ciri
morfologi yang teramati, kaki individu yang membuat jejak tersebut tidak berbeda dengan kaki manusia
26
modern.
Penelitian yang jujur tentang jejak-jejak kaki tersebut mengungkapkan pemilik sebenarnya. Pada
kenyataan, jejak-jejak kaki ini terdiri dari 20 jejak dari seorang manusia modern berusia 10 tahun yang
membatu dan 27 jejak kaki dari seorang yang lebih muda. Mereka benar-benar manusia modern seperti kita.
Situasi ini menjadikan jejak kaki Laetoli sebagai topik diskusi selama bertahun-tahun. Para pakar
paleoantropologi evolusionis berupaya keras memikirkan sebuah penjelasan karena sulit bagi mereka menerima
kenyataan bahwa manusia modern telah berjalan di muka bumi 3,6 juta tahun lalu. Pada tahun 1990-an,
“penjelasan” ini mulai terbentuk. Evolusionis memutuskan bahwa jejak kaki ini tentunya ditinggalkan oleh
Australopithecus, sebab menurut teori mereka, mustahil spesies homo ada 3,6 juta tahun lalu. Dalam artikelnya
pada tahun 1990, Russell H. Tuttle menulis sebagai berikut:
Singkatnya, jejak kaki berusia 3,5 juta tahun di situs G Laetoli menyerupai jejak manusia modern yang
biasa bertelanjang kaki. Tidak ada ciri-ciri yang menunjukkan bahwa hominid Laetoli memiliki kemampuan
bipedal yang lebih rendah dari kita. Kalau saja jejak pada situs G ini tidak diketahui setua itu, kami akan
langsung menyimpulkan bahwa jejak tersebut dibuat oleh anggota genus Homo.... Dalam hal ini, kita harus
mengesampingkan asumsi lemah bahwa jejak Laetoli telah dibuat oleh jenis Lucy, yaitu Australopithecus
27
aferensis.
Dengan kata lain, jejak-jejak berumur 3,6 juta tahun ini tidak mungkin milik Australopithecus. Satu-
satunya alasan mengapa jejak-jejak ini dianggap berasal darinya adalah karena jejak tersebut berada pada
lapisan vulkanik berumur 3,6 juta tahun. Jejak tersebut dianggap milik Australopithecus dengan asumsi bahwa
manusia tidak mungkin telah hidup pada zaman seawal itu.
Penafsiran jejak Laetoli menunjukkan kepada kita suatu realita yang sangat penting. Evolusionis
mendukung teorinya tidak dengan mempertimbangkan temuan ilmiah, tetapi justru mengabaikannya. Di sini
kita mendapati sebuah teori yang dibela secara membabi bu-ta, dan semua temuan yang bertentangan dengan
teori tersebut diabaikan atau diselewengkan demi tujuan mereka.