Page 44 - PEMBINAAN NOVIS
P. 44
Pembinaan Novis
Kedisiplinan dalam Ibadat Harian, dan Anggaran Dasar. Ia menulis: Kuanggap
tidak katolik dan bukan saudaraku; bahkan aku tidak mau berbicara dengan mereka
itu sampai mereka bertobat (ayat 44). Dalam berdispilin, tidak ada tawar menawar.
Ekaristi jangan hanya menjadi ajaran atau wejangan, namun harus ditingkatkan
menjadi madah pujian atas perendahan diri Tuhan.
4) Surat Pertama kepada para Rohaniawan.
Dokumen ini menimbulkan sedikit masalah, karena tidak menunjukkan adanya tanda-
tanda apakah dokumen ini sebagai surat ataupun petuah.
Ada dua bentuk surat.
Pertama: mungkin Sto. Fransiskus menyusun 1 SurRoh pada waktu mengikuti
sidang dalam Konsili Latern (1215)
Kedua: surat yang sama (penyempurnaan) disusun pada waktu melakukan
perjalanannya ke Timur Tengah (musim panas 1219)
Sekembalinya dari Timur Tengah, mengetahui adanya Dokumen yang diterbitkan oleh
Paus Honorius III bertanggal 22 November 1219, segera ia membuat refisi atas surat
yang terdahulu dengan tambahan dan perbaikan khususunya tentang “perintah Tuhan
dan peraturan-peraturan Bunda Gereja yang Kudus” (ayat 13)
5) Surat Kedua kepada para Rohaniawan.
Surat ini secara keseluruhannya sama dengna Surat Pertama kepada para Rohaniawan,
kecuali ayat 4, 13 & 14, karenanya 1 SurRoh dan 2 SurRoh dinyatakan sebagai dua
surat yang berbeda.
6) Surat kepada Pemimpin Rakyat
Surat ini ditujukan kepada para pemegang pemerintahan sipil, khususnya di Italia.
Surat ini dituliskan setelah kepulangannya dari Timur Tengah. Surat ini merupakan
ajakan bagi para pemimpin agar dalam kesibukannya mengurus pemerintahan
janganlah melupakan untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus dengan khidmat.
7) Surat Pertama kepada Kustos.
Surat ini ditujukan kepada semua pemimpin Ordo, mereka diminta untuk memohon
kepada rohaniawan agar senantiasa menaruh khidmat kepada Tubuh dan Darah Tuhan
serta Firman-Nya, maka secara keseluruhan isinya sama dengan SurRoh dan SurOr
dan dokumen kepausan.
8) Surat Kedua kepada Kustos (1220)
Surat ini berhubungan dengan ketiga surat lain, yakni 1SurKus, Surat kepada
Pemimpin Rayat dan SurRoh.
9) Surat kepada seorang Minister (1228)
Surat ini kemungkinan ditujukan kepada Elias, (sulit untuk dibuktikan), namun yang
pasti ditujukan pada seorang minister provinsi, yang mengajukan pertanyaan kepada
Sto. Fransikus.
Dari jawabannya terungkap betapa mendalamnya kemiskinan roh yang dimilikinya,
dan berbagai ungkapan mengenai sikapnya terhadap saudara-saudara yang berdosa,
nampaklah senantiasa kobaran hati serafik Fransiskus yang yakin dan teguh akan daya
kekuatan Cinta Kasih.
10) Surat kepada Saudara Leo (1226)
Surat pendek ini merupakan otografi Sto. Fransiskus, semula disimpan di biara
Konventual San Simone Spoleto sampai th 1860, kemudian disimpan dalam dokumen
kepausan sampai tahun 1902, dan dikembalikan ke Spoleto. Sampai saat ini tersimpan
dengan rapi sebagai relikui.
Yang paling penting dari surat tsb adalah kalimat:
Cara manapun yang engkau anggap paling baik untuk menyenangkan Tuhan Allah
dan mengikuti jejak dan kemiskinannya, gunakan itu.
11) Surat kepada Saudara Antonius (1224)
Surat ini berisikan ijin kepada Sdr. Antonius untuk mengajarkan teologi, asalkan
jangan sampai memadamkan semangat doa dan kebaktian.
124