Page 46 - PEMBINAAN NOVIS
P. 46

Pembinaan Novis



                       7)  Ajakan untuk memuji Allah
                          Marianus dari Firenze (+1553) mengatakan bahwa tempat pertapaan di Cesi (Terni),
                          ada satu penutup altar yang terbuat dari kayu. Di atasnya Sto. Fransiskus menyuruh
                          melukis  berbagai  ciptaan  dan  menuslikan  beberapa  kalimat,  untuk  bersama-sama
                          mengumandang  semua  makhuk  untuk  memuji  Tuhan  Pencipta  alam.  Pujian  ini
                          memberi kesaksian mengenai relasi antara Sto. Fransiskus dengan semua ciptaan yang
                          dihayatinya  dalam  doa.  Pujian  ini  dapat  menjadi  kunci  untuk  dapat  mengerti  dan
                          menggunakan senandung Kidung Saudara Matahari.
                       8)  Kidung Saudara Matahari. Disingkat dengan KidMat.
                          Kidung  ini  adalah  karya  yang  didiktekan,  St.  Fransiskus  hampir  sampai  dalam
                          peziarahan hidupnya, segala kelekatannya kepada dunia telah ia tinggalkan. Dengan
                          sikap  kemurnian  ia  tengadahkan  seluruh  ineranya  untuk  memuji  Sang  Pencipta.
                          Pengalaman  ini  hasil  dan  puncak  pertobatannya  yang  dilakukan  selama  hidupnya,
                          dengan  meninggalkan  segala-galanya  demi  Allah,  Ia  temukan  segalanya  sebagai
                          saudara dengan hati yang murni. Lagu Kidung Saudara Matahari atau Gita Sang Surya
                          biasanya dinyanyikan untuk  mengantar saudara  kita  yang telah berpulang. Dengan
                          telanjang ia mengikuti Dia yang telanjang.
                       9)  Berkat untuk Saudara Bernardus.
                          Menurut kesaksian dari sumber  yang dapat dipercaya, berkat ini berhubungan erat
                          dengan  kunjungan  Nyonya  Yakoba  ke  Portiunkula,  beberapa  saat  sebelum  Sto.
                          Fransiskus meninggal.
                       10) Berkat untuk Suster Klara dan para Saudarinya.
                          Surat ini ditulis sendiri sebelum ia berpulang, ini menunjukkan betapa ia senantiasa
                          merasa  bertanggung  jawab  atas  wanita-wanita  miskin  di  San  Damiano.  Surat  ini
                          ditempatkan sejajar dengan Pedoman Hidup untuk Sta. Klara. Apa yang dijanjikan
                          dipegangnya sampai mati.

               3.  SPIRITUALITAS
                       Dalam waktu yang kurang dari setengah abad dari usianya, Fransiskus mampu mengubah
                   sejarah dunia. Ia mampu pula mengubah pandangan hidup manusia yang semula mengejar
                   materi, menjadi hidup sederhana dalam Allah. Ia mampu pula mengubah gambaran tentang
                   Allah gemerlapan dan turut menentukan kekuasaan dunia, menjadi pembawa damai.
                       Dalam  masa  pedneritaannya  diterimanya  dengan  segala  kerendahan,  dan  tidak  pernah
                   terpikir untuk kepentingan diri sendiri. Sto. Fransiskus yang dikenal sebagai si Kecil Miskin
                   dari Assisi, namun bagi dunia ia adalah orang kudus yang tidak pernah membedakan antara
                   orang  kaya  dan  miskin  tidak  pula  membedakan  etnis  dan  kepercayaan,  baginya  semua
                   makhluk  hidup  adalah  bersaudara,  perdamaian  harus  dapat  diwujudnyatakan.  Fakta
                   menunjukkan bahwa kota Assisi tempat kelahiran Sto. Fransiskus telah dicatat sebagai kota
                   tempat Hari Doa untuk Perdamaian Dunia, yang diikuti oleh seluruh tokoh pemuka agama.
                   Tali perdamaian antaraagama, antaretnis, antarbangsa dan antarabahasa yang telah ia rintis
                   sekarang semakin erat. Keadilan sosial yang telah ia rintis mendapat tanggapan yang positif
                   pula.  Kesayangannya  atas  segala  ciptaan  Tuhan  baik  berupa  binatang  ataupun  tumbuh-
                   tumbuhan sebagai rasa hormatnya kepada Penciptanya, diikuti pula oleh seluruh bangsa, itulah
                   semua karena spiritualitas.
                              Setiap spiritualitas senantiasa menuju kesempurnaan hidup Kristiani, sementara
                              kesempurnaan itu adanya pada diri Yesus sendiri, jadi untuk dapat hidup seperti
                              Dia, kita harus mengetahui, mengikuti teladan hidup-Nya.
                       Teladan hidup Yesus terdapat seutuhnya di dalam Kitab Suci, yang juga merupakan salah
                   satu “sumber iman” di samping sumber yang lain, dan Kitab Suci diperuntukkan bagi semua
                   golongan,  semua  bangsa  secara  universal,  semua  bahasa,  meskipun  bukan  apa-apa  bagi
                   golongan tertentu. Fransiskus telah mampu mengikut teladan Yesus yang disarikan dari Kitab
                   Suci sifatnya juga universal pula, berlaku bagi seluruh Gereja Katolik, bagi umat Katolik di
                   mana saja apapun kebudayaannya ataupun bahasanya, namun tidak dapat dibantah bukan apa-

                                                            126
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51