Page 64 - PEMBINAAN NOVIS
P. 64

Pembinaan Novis



                      7)  Sebelum memulai dan setelahnya, hendaknya berdoa secara khusus agar Allah Roh
                         Kudus berkenan hadir dan memberi petunjuk seperlunya.

                         METODE-METODE KERASULAN / PENDALAMAN KITAB SUCI
                      Pendekatan  dengan  Metode  Memberi  tanggapan  atas  Teks  Kitab  Suci.  (Metode  Tiga
                      Langkah: teks – pesan – tanggapan)
                      1)  Mengadakan pengelompokkan dari mereka yang hadir dalam pertemuan persaudaraan,
                         pengelompokkan ini perlu agar ada perbedaan pendapat antara kelompok yang satu
                         dengan yang lain.
                               Dalam satu kelompok minimal 2, dan maksimal 6 orang.
                               Para  anggota  kelompok  hendaknya  saling  menerima,  kehadirannya  karena
                                 masing-masing memiliki sejarah kehidupan yang berbeda.
                               Anggota kelompok hendaknya saling menghormati, dan memberi waktu kepada
                                 anggota kelompok, dan tidak memonopoli pembicaraan.
                               Para anggota kelompok hendaknya saling terbuka, dan rela membagi wawasan
                                 dan pengalaman iman kepada kelompoknya.
                               Dari kelompok yang ada ditunjuk salah seorang sebagai pemandu, seorang yang
                                 mampu menuntun kelompok dalam melaksanakan tugas.
                      2)  Salah seorang membacakan Teks Kitab Suci dengan suara yang jelas, sementara yang
                         lain mendengar sambil membaca teks KS dalam hati, atau secara tenang (Misalnya Luk
                         9:22-25)
                      3)  Pemandu mengingatkan agar seluruh kelompok hening dan meneliti teks yang baru saja
                         dibaca.  Pilih  kalimat  atau  kata-kata  yang  paling  menyentuh  dan  berkesan  dalam
                         kehidupan. Kemudian bawa dalam keheningan, selama kurang lebih 3 (tiga) menit.
                      4)  Setelah waktu berjalan selama 3 (tiga) menit, teks yang sama dibacakan kembali oleh
                         orang yang berbeda, dengan jelas dan perlahan, sementara kelompok mengikutinya
                         dengan tenang.
                      5)  Setelah itu pemandu mempersilakan kelompok membaca ulang dalam hati dan meneliti
                         kembali,  teks  yang  menyentuh  dan  berkesan,selama  5  (lima)  menit.  Tetapkan  pada
                         pendapat pertama atau telah bergeser pada bagian yang lain?
                      6)  Setelah  5  (lima)  menit  berlalu,  maka  pemandu  mempersilakan  para  pesertanya
                         mensharingkan apa yang diperoleh (sapaan atau pesan Allah bagi dirinya pada saat
                         hening tadi. Ungkap dan sharingkan hal tsb pada kelompoknya.
                      7)  Dalam sharing, pergunakanlah kata yang cukup sopan dan kata ganti pertama tunggal
                         dengan  saya,  bukan  dengan  kami,  hindari  pula  kata  kita.  Sharing  berbeda  dengan
                         kesaksian, artinya saya membagikan pesan Tuhan pada saya kepada kelompok saya.
                      8)  Teks yang sama kita baca berulang-berulang dalam hati, dan tanggapi sapaan Tuhan
                         tsb,  mungkin  saja  tanggapan  tsb  berupa  ucapan  syukur,  terima  kasih,  tobat,
                         permohonan, kesemuanya tergantung dari syafaat sapaan yang telah diterimanya.
                      9)  Terakhir dipersilakan seluruh peserta mengungkapkan dalam doa sebagai tanggapan
                         atas sapaan Tuhan.
                      Mengapa harus disharingkan? Bapak Paus Paulus VI menegaskan:  Dalam jangka jauh,
                      masih adakah jalan lain untuk menyampaikan Injil dari pada menyampaikan kepada orang
                      lain pengalaman iman seseorang? Tak bolehlah terjadi bahwa kebutuhan yang mendesak
                      untuk mewartakan Kabar Baik kepada banyak orang akan menyebabkan kita melalaikan
                      bentuk pewartaan itu, di mana suara hati pribadi seseorang dijangkau dan disentuh oleh
                      suatu  perkataan  yang  sepenuhnya  unik,  yang  diterima  dari  seseorang  lain.  (Evangeli
                      Nuntiandi No. 46)

                      Sebagai tambahan:






                                                            144
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69