Page 62 - PEMBINAAN NOVIS
P. 62

Pembinaan Novis



                                           12.  KERASULAN KITAB SUCI (I)

               1.  PENDAHULUAN
                       Dampak Paus Yohanes XXIII mengadakan Konsili Vatikan II sungguh tetap terasa hingga
                   saat ini. Kesadaran umat beriman akan Sabda Allah yang harus memainkan peran dalam hidup
                   dan kehidupan kristiani mereka. Kegiatan ini dapat kita amati bagaimana Gereja secara khusus
                   menyediakan waktu bagi umatnya untuk lebih mengetahui tentang Sabda Allah.
                       Bulan  September  dijadikan  Bulan  Kitab  Suci  Nasional  untuk  mengenang  jasa  Sto.
                   Hieronimus, seorang pujangga gereja. Hieronimus yang nama lengkapnya adalah Eusebius
                   Hieronimus Sophronis seorang imam yang sangat fasih berbahasa Latin, Yunani dan Ibrani,
                   oleh Paus Damasus (366-384) perintah untuk menterjemahkan seluruh isi Alkitab dari bahasa
                   Aramik,  Ibrani  dan  Yunani  ke  bahasa  Latin.  Hampir  selama  30  (tiga  puluh)  tahun  ia
                   melaksanakan tugas tsb di tempat terpencil di dekat tempat kelahiran Sang Juru Selamat di
                   Betlehem. Hasil karyanya dikenal sebagai Vulgata, diterima sebagai terjemahan resmi dan
                   disyahkan oleh Gereja. Dalam bulan September banyak kegiatan yang ditujukan bagi kaum
                   awam di sekitar Kitab Suci, ada berbagai lomba membaca Kitab Suci, kuis Kitab Suci dll.
                   Bahkan pada minggu terakhir bulan September, gereja membenarkan mencari bacaan khusus
                   untuk bacaan pertama sesuai dengan keadaan atau situasi gereja setempat, atau tidak harus
                   mengikuti jadwal bacaan yang telah ditentukan oleh Gereja. Demikian pula menjelang Paskah
                   dan Masa Advent, umat juga diajak untuk melaksanakan kegiatan sekitar Kitab Suci, baik
                   pengetahuan ataupun perbuatan.
                       Ada pesan Sto. Hieronimus yang sangat bagus, dan sangat menyentuh bagi kaum awam,
                   khususnya bagi kaum Fransiskan Awam:
                         Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Yesus Kristus
                         Tiba saatnya bagi kita untuk menterjemahkan nas-nas Kitab Suci ke dalam perbuatan
                          kita.
                         Dari pada berbicara muluk-muluk perihal kekudusan, lebih baik kita jabarkan dalam
                          hidup sehari-hari.
                       Jadi  sangatlah  tepat  bila  kita  mencoba  memahami  Kitab  Suci  secara  khusus  dalam
                   pertemuan ini, tanpa melupakan pesan-pesan Sto. Hieronimus yang lain. Agar pemahaman
                   akan Kitab Suci dapat berjalan pada arah yang benar, dibutuhkan suatu arahan dasar. Untuk
                   mencari arahan dasar, kita harus kembali pada sumber hidup. Memang diakui bahwa Kitab
                   Suci bukan buku pintar yang mampu menjawab seluruh permasalahan hidup umat beriman,
                   namun merupakan titik terang rencana penyelamatan-Nya.
                       Dekrit Konsilit Vatikan II Kerasulan Awam menyimpulkan:
                       Hanya dalam cahaya iman dan berkat renungan sabda Allah manusia dapat selalu dan di
                   mana-mana mengenal Allah,”Kita hidup dan bergerak dan berada” dalam Dia (Kis 17:28),
                   dalam  segala  peristiwa  mencari  kehendak-Nya,  memandang  Kristus  dalam  semua  orang,
                   entah mereka kaum kerabat entah tidak, mempertimbangkan dengan cermat serta nilai hal-
                   hal dunia yang sesungguhnya, dalam dirinya maupun sehubungan dengan tujuan manusia.
                   (AA 4)
                       Janganlah  kita  berharap  terlalu  jauh  bahkan  sangat  mustahil  dalam  satu  atau  dua  kali
                   pertemuan, kita telah mampu memahami makna Kitab Suci secara keseluruhan. Persoalan
                   yang kiita hadapi sekarang adaah abgaimana cara kita atau usaha kita agar makna Kitab Suci
                   dapat dengan lebih mudah dicerna, baik secara pribadi ataupun dalam persaudaraan secara
                   menyeluruh. Adalah suatu tindakan yang terpuji kalau kita meluangkan waktu khusus dengan
                   menambah jadwal pertemuan, khusus membahas tentang Kitab Suci.
                       Keuskupan Bnadung bekerja sama dengan John Paul I Biblical Center di Vigan, Ilocos
                   Sur  &  Pusat  Pembinaan  Umat  di  Calapan,  Mindoro  Timur  Philipina  telah  berkali-kali
                   mengadakan Seminar Dasar Alkitab, baik di Philipina maupun di Bandung. Lembaga yang
                   sama (John Paul I Biblical Center) telah pula bekerja sama dengan Komisi Kerasulan Kitab
                   Suci Pusat Pastoral Kae, Ende, untuk kegiatan Kursus Dasar Kitab Suci.



                                                            142
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67