Page 57 - PEMBINAAN NOVIS
P. 57
Pembinaan Novis
11. KARYA STO. FRANSISKUS BAGI OFS
1. PENDAHULUAN
Kita telah mempelajari karya-karya Sto. Fransiskus yang ditinggalkan bagi para
pengikutnya. Karya Sto. Fransiskus tidak hanya yang tertulis, terlukis namun juga perilaku
dan sikap hidupnya. Dari kesemuanya menimbulkan simpati dan rasa hormat kepadanya, baik
dari orang seiman ataupun tidak. Sultan Malik al Kamil penguasa Mesir maupun Eskrel Diny,
penasehat sultan di bidang agama sangat mengaguminya. Meski tidak seiman, Sto. Fransiskus
tetap mendatangi Sultan Malik al Kamil ketika Perang Salib V tengah berkecamuk. Saat Sto.
Fransiskus berpamitan untuk kembali ke Assisi, Sultan Malik Al Kamil bahkan memberikan
hadiah sebuah terompet gading yang hingga kini masih tersimpan di Basilika di Assisi. Konon
ketika itu, Sri Sultan minta dengna diam-diam kepada Sto. Fransiskus, untuk mendoakan dia,
18
supaya ia dengan ilham Tuhan dapat memilih agama yang paling diperkenankan-Nya.
Pengikut Sto. Fransiskus demikian banyak, mungkin secara garis besar dapat digolongkan
pada 3 (tiga) kategori:
Pertama adalah kaum rohaniawan baik biarawan atau biarawati, yang mengikrarkan
diri dalam spiritualitasnya.
Kategori kedua adalah kaum sekular yang mengikuti spiritualitasnya sebagai
panggilan hidup.
Kategori ketiga adalah para pengagum Sto. Fransiskus yang mungkin saja terdiri dari
kedua kategori tersebut di atas.
Karenanya, karya-karya Sto. Fransiskus tidak seluruhnya dapat diterapkan 100% kepada para
pengikutnya. Ada pepatah yang kira-kira bermakna sbb: nabi yang sudah meninggal tidak
berdaya di tangan pengagumnya, tidak terkecuali Sto. Fransiskus. Kardinal Hugolius setelah
terpilih sebagai Paus yang bergelar sebagai Gregorius IX, merasa bahwa perlu tetap memberi
perlindungan pada Sto. Fransiskus, ia merasa terpanggil untuk senantiasa memberi
perlindungan dan mewartakan kemuliaan orang yang dilindunginya itu. Maka mulailah ia
memproses kanonisasi, kemudian memberi tugas kepada saudara Elias, sebagai saudara
seordo, untuk memikirkan serta membangun satu basilika baginya, sebagai pusat kultur
seantero dunia. Maka dibangunlah monumen di tepi bukit kota Assisi. Pembangunan
berlangsung selama 2 tahun, setelah selesai maka digalilah makam Fransiskus di gereja San
Giorgio, untuk dipindahkan ke makamnya yang baru (25 Mei 1230). Apakah ini sesuai dengan
keinginan Sto. Fransiskus tatkala masih hidup yang dikenal hidup sederhana sebagai orang
kecil dan miskin?
Bagi mereka yang pernah mengunjungi Assisi, tentu mengetahui bahwa setiap hari
rombongan bus-bus dan mobil luar negeri silih berganti datang dan pergi berkunjung, dan
berziarah di makam Sto. Fransiskus, si kecil dan miskin. Ada apa gerangan, seluruh dunia
mengikuti engkau, Fransiskus? Mengapa justru engkau?
2. KARYA STO. FRANSISKUS BAGI FRANSISKAN SEKULAR
Setiap orang kudus senantiasa mempunyai ciri khas yang membuatnya menjadi lebih dari
orang kebanyakan dan merupakan kunci keberhasilan rohani seluruh hidup dan pribadinya.
Tidak terkecuali Sto. Fransiskus, ia betul-betul mengenal Allah sebagai yang Maha Luhur
yang bertahta di surga sehingga tidak terjangkau tangan dan akal budi manusia. Justru karena
itu, Putera-Nya yang telah menjelma menjadi Manusia Hidup amatlah mengharukan hatinya,
ia berkeinginan keras untuk mengikuti-Nya.
“Sebab untuk itu kamu dipanggil,
Karena Kristuspun telah menderita untuk kamu
Dan telah meninggalkan teladan bagimu,
Supaya kamu ikuti jejak-Nya.” (1 Ptr 2:21)
18 Dr. N.G.M. Van Doormink Msc: Fransiskus dari Assisi Nabi Bagi Masa Kini halaman 125
137