Page 59 - PEMBINAAN NOVIS
P. 59
Pembinaan Novis
Hal itu kukatakan juga mengenai semua saudara lainnya, yang mengembara ke mana-
mana dengan mengabaikan ata tertib Anggaran Dasar, sebab Tuhan kita Yesus
Kristus telah menyerahkan hidup-Nya, agar tidak kehilangan ketaatan kepada Bapa
Yang Maha Kudus. (SurOr 45,46)
Ketaatan merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan , baik mengikuti jejak Yesus,
juga yang lain seperti Doa Ibadat Harian, Anggaran Dasar dll. Sebagaimana
ditekankan oleh Sto. Paulus: namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Yesus yang hidup dalam aku. (Gal 2:20)
Semua tindak tanduk atau perilaku Yesus Kristus, di antaranya:
1) Cinta kepada musuh:
AngTBull XXII, 1; hendaklah kkita, saudara sekalian, memperhatikan Tuhan
berfirman: Kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada orang ang membenci
kamu; bdk. Pth IX, 1 & AngTBull yang lain I,1. Ingatlah peristiwa di Kalvari,
tatkala Yesus dalam sakratul maut, masih mohon pengampunan kepada mereka
yang menyalibkan-Nya, juga kepada penyamun yang telah bertobat.
2) Kerendahan hati:
Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa hamba dan menjadi
sama dengan manusia. (Fil 2:7), dengan tegas Fransiskus mengatakan: lihatlah
kerendahan hati Allah... dan rendahkanlah diri kalian pula (SurOr 28). Bukankah
Yesus itu Allah yang Maha segala-galanya, termasuk maha kaya, namun mau
hidup sederhana dan cenderung miskin.
3) Kebebasan:
Kebebasan yang dimaksud adalah tentang makanan (Luk. 10:28 bdk. AngTBull III
13)
4) Karya merasul:
Salam yang termuat dalam Luk 10:5 : Damai sejahtera bagi rumah ini,
menjadikannya salam dalam setiap kotbahnya.
5) Kegembiraan yang sempurna:
Ketenangan dalam kesakitan ditunjukkan Fransiskus, ha ini karena jiwanya yang
murni yang senantiasa terarah kepada Bapa.
Penghormatan kepada Ekaristi
Kita mengerti bahwa Ekaristi adalah suatu ucapan syukur kepada Allah atas segala
kebaikan-Nya telah mengutus Yesus Putera-Nya menjadi manusia dan wafat di salib
demi penebusan umat manusia. Dalam Ekaristi di samping untuk mengenang seluruh
karya penyelamatan Allah, kita juga dipersatukan dalam ikatan keilahian-Nya, karena
badan kita dianggap layak menjadi Bait-Nya. Yesus berkenan menjadi “roti
kehidupan” bagi umat manusia, yang dikenal sebagai “perendahan ke III bagi
Fransiskan Awam”.
Karena itu aku mohon kepada kamu semua, Saudara-saudara, dengan mencium
kakimu dan dengan kasih yang sebesar-besarnya, agar kamu sesuai dengan
kemampuan, menyatakan segala hormat dan khidmat kepada Tubuh dan Darah
Maha Kudus Tuhan kita Yesus Kristus; di dalam Dia segala sesuatu yang ada di
surga dan di bumi diperdamaikan dan dipersatukan kembali dengan Allah Yang
Maha Kuasa. (SurOr 12,14)
139