Page 70 - PEMBINAAN NOVIS
P. 70
Pembinaan Novis
13. KERASULAN KITAB SUCI (II)
1. PENDAHULUAN
Seorang pakar Kitab Suci Prof. Dr. Martin Harun OFM, dalam pengarahannya pada Pekan
Konsoltasi Nasional Kerasulan Kitab Suci pada tahun 1976 di Jakarta menegaskan bahwa
pokok permasalahan yang dihadapi bagi mereka yang ingin mengetahui tentang Kitab Suci
adalah bahan dan metode. Jika bermaksud memulai kelompok pendalaman janganlah merasa
kecil karena banyaknya rintangan. Kesemuanya dapat ditanggulangi secara bersama-sama
dengan melihat latar belakang jawaban yang diajukan, misalnya pertanyaannya:
Mengapa saudara mengadakan kelompok-kelompok Kitab Suci?
Beberapa jawaban yang sering terdengar:
Kami ingin tahu lebih banyak tentang Kitab Suci. Berarti ybs telah pernah mencoba
membaca Kitab Suci, namun menemukan bahwa Kitab Suci itu sulit. Dan
kesimpulannya; buku itu harus dipelajari dengan bimbingan orang lain. Keinginan
pertemuan ini seperti suaatu kursus, mungkin saja sangat diharapkannya.
Kami ingin memperdalam iman. Bukan menghendaki pengetahuan tentang Kitab Suci,
melainkan pendalaman iman, ini menunjukkan bahwa ybs ingin mengenal Allah
dengan lebih baik, atau ingin bertemu dengan kristus. Dahulu kita telah menerima
banyak pelajaran agama, tetapi pelajaran itu umumnya satu arah saja. Sekarang kita
menyadari bahwa belum sampai pada penghayatan. Dalam hal ini pertemuan Kitab
Suci diharapkan dapat membantu.
Untuk membaharui hidup kami. Pertemuan Kitab Suci membawa bermacam-macam
manfaat bagi masing-masing peserta. Di situ ia juga belajar bagaimana membaca Kitab
Suci, bagaimana memberi pengertian akan maknanya, dan merenungkannya
sehubungan dengan hidupnya sehari-hari. Berharap bahwa doanya rutin diberikan
bekal dari sabda Allah.
Selanjutnya Pater Martin Harun menyinggung para kelompok Kitab Suci, yang merupakan
sekelompok orang yang berkumpul untuk bersama-sama mendalami Kitab Suci. Umumnya
tanpa tujuan atau acara yang lain daripada membaca dan membahas sabda Allah
berhubungan dengan kehidupan mereka masing-masing.
Ada beberapa jenis Kelompok Kitab Suci perlu dibedakan:
Kelompok biasa: Umumnya terdiri dari umat suatu paroki yang biasa datang secara
teratur ke Gereja, namun mereka menginginkan beal rohani yang lebih banyak dari
pada mereka dapat melalui ibadat dan kotbah biasa.
Kelompok muda-mudi: mereka berkumpul (berkelompok), karena ingin merasa lebih
bebas dan lebih berani menggali kutipan Injil dan menukarkan hasilnya. Juga cara
mereka berkomunikasi sering berbeda dari cara kelompok orang dewasa. Mereka lebih
verbal dan ekspresif dengan berbuat sesuatu.
Kelompok pastoral: para kader, baik paroki atau persaudaraan, berkumpul di sekitar
sabda Allah, berhubungan dengan tugas pewartaan mereka. Umumnya mereka
membahas bersama perikop Injil hari minggu yang akan datang, namun mereka tidak
memikirkan kotbah atau pelajaran bagi orang lain, melainkan mulai bertanya mengenai
arti kutipan tsb bagi mereka sendiri.
Kelompok evangelisasi: seorang atau beberapa orang Kristesn berkumpul dengan
sekelompok non kristen, yang ingin mengenal Kitab Suci atau Yesus dari Nazaret.
Suasana dalam kelompok evangelisasi perlu bebas, tanpa memaksakan suatu
komitmen melalui ajaran atau doa dan ibadat.
Masing-masing kelompok membutuhkan metode atau cara tersendiri untuk mengupas Kitab
Suci, dan juga memilih bahan tersendiri yang sesuai dengan sifat kelompok.
150