Page 73 - PEMBINAAN NOVIS
P. 73
Pembinaan Novis
3) Petunjuk tambahan:
a) Semua kutipan dapat digarap dengan cara ini
b) Banyak tergantung apakah pembimbing dapat melukiskan penerima dan
pengirim surat dengan baik
c) Cara ini semakin mudah apabila tugas kelompok merupakan jawaban atas surat
yang diketik. Dengan surat semacam ini kelompok dapat dibimbing dengan
tidak terasa.
Pembicaraan tanpa kata-kata. Metode ini dicetuskan oleh Harrie van Geene dalam
bukunya Kitab Suci dalam Hidup sehari-hari, seri Puskat No. 184 th 1974,
pelaksanaanya sebagai berikut:
1) Kata pembukaan
2) Kutipan Kitab Suci dibacakan, misalnya Luk. 15:11-32
3) Pemimpin mencatat pada papan tulis atau pada sehelai kertas yang besar agar dapat
dibaca oleh semua peserta, misalnya kata-kata pokok berikut: Hilang.... kembali,
.... pesta. Atau Anak bapak ........ saudaraku.....”
4) Musik sebagai iringan waktu renungan
5) Pembicaraan tanpa kata-kata dilaksanakan sebagai berikut: (umpamanya) setiap
anggota menulis sedikit pada papan tulis, atau kertas yang disediakan, misalnya
meneruskan tema, ia menggambar atau menulis suatu pertanyaan, tanda seru dan
lain-lain. Ia dapat pula melihat tema dari sudut lain yang berbeda. Yang harus
diperhatikan ialah bahwa ditulis sesuatu dari pengalaman sendiri, dan jangalah
“pembicaraan” dijadikan eksgese melulu.
6) Selanjutnya kata penutup
Seorang Pakar Kitab Suci dari Lembaga Biblika Indonesia bapak A.S. Hadiwiyata
memberi beberapa metode dan pengarahan sebagai berikut:
Metode 7 (tujuh) langkah:
1) Langkah pertama, kita mengundang Tuhan untuk hadir. Menyadari kehadiran
Tuhan kita berdoa atau bernyanyi.
2) Langkah kedua, kita mendengarkan Sabda Tuhan.. membaca bagian Kitab Suci
yang telah ditentukan. Pertama-tama Nas dibacakan oleh seseorang yang ditunjuk,
kemudian masing-masing membaca sendiri-sendiri.
3) Langkah ketiga, memperhatikan Sabda Tuhan. Masing-masing memilih ayat atau
kalimat yang paling menyentuh, ayat atau kalimat dibacakan, tanpa ditambah
keterangan.
4) Kita membiarkan Tuhan berbicara dengan kita. Dalam suasana hening selama 3 –
5 menit masing-masing merenungkan mengapa ayat atau kalimat tsb menyentuh
atau mengesankan bagi saya?
5) Selanjutny kita membagikan pesan Tuhan yang kita dapat. Masing0masing
mengemukakan hasil renungannya secara singkat. Gunakan kata ganti orang
pertama dengan saya, bukan kita.
6) Langkah ke enam adalah mencari kehendak Tuhan. Apa yang harus saya lakukan
sekarang? Pesan apa yang akan saya bawa pulang? Adakah sesuatu yang dapat
dilakukan bersama?
7) Langkah terakhir, kita mensyukuri rahmat Tuhan. Rasa syukur ini diwujudkan
dengan doa penutup atau nyanyian pujian.
Catatan tambahan:
Kelebihan metode 7 langkah ini:
Menuntut klompok tinggal dekat dengan teks Kitab Suci
Mampu membawa maksud utama dan aktualisasi pesan Tuhan Yesus Kristus
Dapat digunakan untuk cerita ataupun sabda-sabda Yesus
Pengandaian:
153