Page 77 - PEMBINAAN NOVIS
P. 77

Pembinaan Novis



                                     14.  SPIRITUALITAS POKOK STO. FRANSISKUS

               1.  PENDAHULUAN
                   Ada bermacam-macam orang, kelompok, komunitas dan tarekat yang menimba inspirasi dari
                   Sto. Fransiskus. Kegiatan tsb menghasilkan suatu rasa kekeluargaan, ada rasa keterikatan satu
                   dengan yang lain, namun bersamaan dengan itu pula menumbuhkan suatu tugas dan kewajiban
                   bagi para pengikutnya untuk senantiasa menjaga kharisma sang santo dari Assisi ini.

                   Sebelum  berbicara  tentang  Fransiskan,  terlebih  dahulu  kita  harus  melihat  situasi  sosial
                   ekonomi  masyarakat  tempat  Fransiskus  dilahirkan  dan  dibesarkan  yang  ditandai  dengan
                   berbagai aspek:
                       Penduduk desa berbondong pindah ke kota, dengan harapan akan memperoleh kehidupan
                       yang lebih layak. Hal yang sama kita jumpai pada saat ini khususnya bagi negara sedang
                       berkembang.  Kenyataannya  bukan  kemakmuran  yang  mereka  peroleh,  namun  justru
                       menambah jumlah pengangguran atau tenaga kerjanya sangat tidak dihargai.
                       Kehidupan  jatuh  di  bawah  garis  kemiskinan,  banyak  berjangkit  penyakit  menular  dan
                       penyakit kusta, kaena kurangnya gizi dan tidak dapat menjaga kebersihan. Pada akhirnya
                       mereka dikeluarkan dari lingkungan kota, dan dikeluarkan pula dari Gereja dengan suatu
                       upacara.
                       Dengan penemuan alat-alat teknik termasuk pertanian, menyebabkan banyak para tani
                       penggarap  menjadi  penganggur  dan  mengikuti  urbanisasi  ke  kota.  Perdagangan  yang
                       berkembang menumbuhkan rasa percaya diri yang lebih besar di perkotaan, ditopang dan
                       dialami oleh adanya standar hidup  yang lebih mapan, meskipun  hanya dinikmati  oleh
                       sebagian kecil anggota masyarkat.
                       Urbanisasi ke kota menimbulkan semacam revolusi sosial, basis masyarakat bukan lagi di
                       pedalaman, melainkan pindah ke daerah kota. Penguasa bukan lagi kaum bangsawan atau
                       kaum Mayores, melainkan beralih kepada rakyat biasa atau kaum Minores. Kewenangan
                       bukan  lagi  didukung  oleh  “rahmat  Allah”  melainkan  oleh  persetujuan  rakyat,  yang
                       didukung dengan cara pemilihan.
                   Perubahan  dalam  landasan  sosial  tsb  merupakan  suatu  proses  penderitaan  rakyat  yang
                   berkepanjangan  dan  berlangsung  selama  berabad-abad.  Dan  hal  tsb  merupakan  salah  satu
                   penyebab  pecahnya  revolusi,  pecahnya  perang  saudara,  penangkapan  dan  pemenjaraan  di
                   Assisi. Sto. Fransiskus pada saat itu mengambil bagian di dalam peristiwa itu.
                       Pada  tahun  1203  suatu  “piagam  perdamaian”  antara  kaum  Mayores  dan  Minores
                       ditandatangani, perdamaian ini mengembalikan citra kaum bangsawan, meskipun tidak
                       sekuat  sebelumnya.  Dalam  tahun  ini  pula  Fransiskus  jatuh  sakit  yang  menyebabkan
                       batalnya ia menjadi ksatria perang, perjumpaannya dengan penderita kusta, peristiwa di
                       Gereja San Damiano dan putusnya hubungan baiknya antara dia dengan ayahnya.
                       Pada tahun 1210 di kota Assisi terjadi peristiwa pemindahan kekuasaan atau kemerdekaan,
                       kekuasaan politik beralih dari penguasa politik ke kekuasaan rakyat, dan dalam waktu
                       yang bersamaan pula Fransiskus bersama 11 (sebelas) saudaranya menghadap Bapa Paus
                       dan  memperoleh  kemerdekaan  pula,  yakni  kebebasan  menentukan  pola  hidup  yang
                       dipilihnya bagi para saudaranya.
                   Kedua peristiwa tsb sedikit banyak membawa dampak dalam kehidupannyua, Fransiskus yang
                   semula  ia  dicerca,  dikejar-kejar  oleh  ayahnya,  dinyatakan  tidak  waras  dll,  namun  setelah
                   sekitar kurang dari 10 tahun, pengikutnya semakin banyak, dan cara hidupnya, corak batinnya
                   dibenarkan orang. Corak batin dan cara hidupnyalah yang digali, dipelajari dan disebarluaskan
                   oleh para pengikutnya.

               2.  SPIRITUALITAS
                   Spiritualitas  (Latin)  termasuk  bahasa  baru  yang  masuk  ke  dalam  jajaran  “ilmu  hidup
                   keagamaan”,  setelah  melalui  perdebatan-perdebatan  yang  cukup  alot.  Permasalahannya



                                                            157
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82