Page 78 - PEMBINAAN NOVIS
P. 78

Pembinaan Novis



                   adalah apa arti yang sebenarnya dari spiritualitas tsb, hingga sekarang para ahli belum ada kata
                   sepakat.

                   Pater  Cletus  Groenen  OFM  dalam  bukunya  Spiritualitas  Santo  Fransiskus  secara  tegas
                   menuliskan antara lain:
                   Kami  tidak  peduli  apakah  ide  kami  mungkin  tidak  meliput  semua  yang  kadang-kadang
                   dimaksud dengan istilah itu. Kami mengemukakan hanya apa yang umum diterima para ahli
                   sebagai unsur yang masuk ke dalam pengertian spiritualitas.

                   Suatu Spiritualitas menurutnya selalu memuat sebagian besar yakni:
                       Bagian  teoritis  yang  merupakan  suatu  refleksi  atas  kenyataan  dan  kehidupan.  Ajaran
                       ilmiah itu lalu dipergunakan sebagai pedoman untuk kehidupan selanjutnya.
                       Bagian praktis justru mendahului ajaran dan teori, karena seseorang atau kelompok sudah
                       menjalankan hidup rohani, kemudian diuraikan oleh orang lain ke dalam bagian teori.
                       Jadi secara garis besar baik teori maupun praktis merupakan suatu cara yang khas atau
                       khusus dalam kehidupan keagamaan, hidup kebatinan atau hidup kerohanian.

                   Andaikata  ada seseorang menerima adanya pelbagai  spiritualitas, hal  ini  tidak berarti  ada
                   beberapa kesucian Injil. Kesempurnaan kristen hanya satu saja untuk semua umat beriman
                   dan terdiri dari cinta kasih ilahi, sehingga spiritualitas mencari kesempurnaan yang sama
                   dan menuju ke tujuan yang sama pula.

                   Sekalipun suatu spiritualitas berasal dari tokoh tertentu, namun hal ini tidak berarti bahwa
                   hanya insani belaka, kesemuanya tergantung dari penyelenggaraan ilahi, yakni Bapa, Putera
                   dan Roh Kudus.

                   Karena lahir dari tokoh tertentu, maka spiritualitas lahir pula pada masa tertentu dalam sejarah
                   Gereja, akibatnya spiritualitas dilaksanakan dan diwujudkan dalam rupa dan bentuk tertentu
                   pula. Sementara itu spiritualitas tidak terikat pada masa dan zaman, karena spiritualitas tidak
                   berbentuk.

                   Spiritualitas adalah suatu sikap hati yang khas, selama sikap haati mampu bertahan, maka
                   spiritualitas  dapat  pula  bertahan.  Oleh  karena  itu  tidak  selalu  mereka  yang  melaksanakan
                   spiritualitas yang sama menyatakan dan melasakankan dengan cara yang sama pula. Dapat
                   pula dari kehidupan Sang Pendiri diambil semacam teori dan ajaran, meskpun ajaran tsb tidak
                   mampu  menampung  seluruh  spiritualitasnya,  namun  minmal  dapat  menjadi  pedoman
                   sekelompok  pengikutnya.  Tugas  kelompok  atau  perserikatan  tsb  adalah  memelihara  dan
                   mempertahankan  dalam  Gereja  kekayaan  Gereja  tertentu  yang  pernah  didapat  dengan
                   perantaraan sang pendiri spiritualitas tsb. Masing-masing spiritualitas tidak pernah menjadi
                   monopoli,  karena  bukan  badan  hukum  yang  konkret,  melainkan  kehidupan  membiara.
                   Fransiskus, misalnya tidak mau menganut anggaran dasar Benediktus karena spiritualitasnya
                   tidak sama.

                       Sumber – sumber spiritualitas Fransiskan
                       Untuk  mampu  menggali  sumber-sumber  spiritualitasnya,  pertama-tama  kita  haus
                       mengenal Fransiskus, baik riwayat hidupnya, dan terlebih “hidup batin”, hidup keagamaan
                       dan kerohanian, yang mengilhami serta menjiwai peristiwa lahiriah dari padanya.
                       1)  Peristiwa lahiriahnya dapat ditimbah dari karya-karya peninggalannya. Tulisan-tulisan
                          itulah yang menjadi sumber yang paling penting untuk spiritualitasnya. Tulisannya
                          yang mencapai 25 (dua puluh lima) buah bukan justru hal yang mudah untuk diuraikan
                          ke dalam sesion spiritualitas ini.
                       2)  Di samping karya-karyanya, tulisan para saudara  yang dapat  menjadi  sumber, dan
                          dapat kita pelajari pula, tulisan ini meliputi karya-karya

                                                            158
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83