Page 7 - Sinar Tani Edisi 4081
P. 7
7
Edisi 9 - 15 April 2025 | No. 4081 Tahun LV
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria:
Kado Istimewa Lebaran
kenaikan produksi dan juga serapan
Serapan gabah yang dilaksanakan Perum gabah petani hingga menjadi yang
Bulog selama panen raya tahun ini mengalami tertinggi dalam beberapa tahun
mengapresiasi
“Saya
terakhir.
lonjakan kenaikan yang sangat signifikan. kerjasama Bulog dan Kementan
Bahkan diperkirakan mencapai 2000 persen lebih dalam meningkatkan capaian
dibandingkan tahun 2024 lalu yang hanya sebesar serapan yang sangat tinggi ini, yaitu
725 ribu ton,” katanya.
30.964 ton selama periode Januari-Maret. Kendati demikian, Arif
mengingatkan bahwa pemerintah
dan juga petani harus menjaga
enaikan ini terjadi setelah mengapresiasi capaian serapan kualitas gabah agar tetap
pemerintah menetapkan gabah yang cukup tinggi tahun ini. tinggi, sehingga antara kualitas
harga HPP (Harga Bahkan prestasi tersebut merupakan dan kuantitas sama-sama bisa katanya.
Pembelian Pemerintah) kado istimewa lebaran bagi seluruh dipertahankan untuk menjaga beras Peningkatan serap gabah petani
gabah kering panen (GKP_ komponen bangsa. “Ini kado nasional. tidak bisa dilepaskan dari kebijakan
Ksebesar Rp 6.500 dari istimewa lebaran dan juga prestasi “Langkah berikutnya yang HPP gabah yang saat ini mencapai
yang sebelumnya Rp 5.500/kg. Kabar yang luar biasa yang perlu terus harus ditempuh adalah bagaimana Rp6.500 perkilogram. Penetapan
baik ini turut menyedot perhatian dipertahankan,” katanya. meningkatkan kualitas gabah petani HPP ini juga disertai dengan
sejumlah pihak yang merespons Bagi Arif, kolaborasi Kementan sehingga kualitas beras bulog juga penghapusan rafaksi sehingga
positif atas upaya pemerintah. dan Bulog sejauh ini mampu semakin tinggi. Jadi kuantitas dan gabah wajib dibeli dalam kondisi
Rektor IPB University, Arif Satria membuahkan hasil terhadap kualitas sama-sama kita tingkatkan,” apapun. Yul
Juru Bicara Presiden, Prita Laura: Ketua Kelompok Tani Sumber
HPP Gabah, Menjawab Rezeki, Kelik Purwanto:
Paradoks Petani Pemerintah harus
Kondisi petani di Indonesia secara umum Mengawal Harga
harus diakui belum berada dalam tingkat
kesejahteraan yang baik. Kondisi tersebut
menjadi sebuah paradoks. Di satu sisi petani Kebijakan pemerintah yang menetapkan
sebagai produsen pangan (beras) untuk harga pembelian pemerintah (HPP) gabah
penduduk Indonesia yang jumlahnya sangat kering panen (GKP) Rp 6.500/kg cukup
besar, tapi kehidupannya belum sejahtera. memberikan tambahan pendapatan. Namun,
petani berharap pemerintah juga mengawal
harga tersebut dan membantu menyediakan
uru Bicara dan Tenaga combine harvester untuk memudahkan dan
Ahli Utama Presiden
Comunication Office, Prita meningkatkan kualitas hasil panen.
Laura mengatakan, saat
ini terjadi paradoks di
JIndonesia yakni dengan
jumlah penduduk yang sangat ami sangat senang bisa mencapai Rp 8-9 juta per kotak
besar dan membutuhkan pangan, dengan ketetapan lahan petani.
tapi petani Indonesia kurang HPP tersebut, ”Lebih baik ketika Bulog yang
sejahtera. Bahkan sebelumnya untuk apalagi pemerintah membeli, harganya bisa sebesar Rp
memenuhi kebutuhan beras bagi m elak uk an 9-10 juta per kotak. Jadi lumayan
masyarakat, Indonesia masih harus ”Kpen ga w alan, sekali. Jadi kami berterima kasih
mengimpor. sehingga petani mendapat kepastian kepada pemerintah,” ujarnya.
”Paradoks-paradoks ini yang coba harga,” kata Ketua Kelompok Tani Namun ia mengakui, masih
dijawab Presiden. Salah satunya Sumber Rezeki, Kelik Purwanto ada kendala di lapangan. Misalnya,
dengan program pembelian gabah di sela-sela kegiatan Panen dan keterbatasan mesin panen
petani dengan harga yang baik Rp Serap Gabah Bulog di Desa Sumber, (combine harvester). Ketika masuk
6.500/kg,” katanya usai Panen dan Kecamatan Trucuk, Kabupaten musim panen, petani kesulitan
Serap Gabah Petani oleh Bulog di Klaten, Jumat (21/3). mendapatkan alat mesin pertanian
Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, investasi. ”Ini investasi pemerintah Sebelumnya, menurut Kelik, tersebut. Padahal kelompok tani
Kabupaten Klaten, Jumat (21/3). ke Bulog agar bisa menyerap gabah hasil panen petani lebih banyak sudah melaporkan ke Bulog bahwa
Karena itu, ia berharap kebijakan petani. Jadi bukan dialihkan dari dibeli tengkulak, sehingga harganya akan ada panen.
penetapkan harga pembeli bantuan sosial,” katanya. rendah. Karenanya, setiap panen Untuk mendatangkan combine
pemerintah (HPP) dapat menjawab Tambahan anggaran mempunyai raya seharusnya petani tersenyum, harvester dari luar daerah. Kelik
persoalan kesejahteraan petani. dua tujuan. Pertama, memastikan akhirnya menangis. Dengan mengatakan, ternyata tidak mudah.
Namun diakui, dalam prosesnya ada bahan pangan di masyarakat, pengawalan pemerintah melalui Akibatnya, kelompok tani yang
memang perlu mendapatkan karena akan sangat terkait keamanan. Babinsa TNI, bahkan hingga proses sudah berencana ingin menyetor
kalibrasi. ”Jadi jangan langsung di cap Kedua, memastikan harga yang transaksi, petani merasa senang. gabah ke Bulog jadi tidak bisa. ”Kami
gagal, tapi harus dilihat dari upaya mudah dijangkau masyarakat dan Ia mencontohkan, sebelumnya berharap perhatian pemerintah
pemerintah menjawab paradoks mensejahterakan petani. Dengan para tengkulak membeli gabah untuk membantu menyediakan
dalam jangka panjang,” ujarnya. harga tinggi, Prita berharap dapat petani 1 petak hanya sekitar Rp alat combine harvester. Kita akan
Dalam upaya membantu Bulog memotong praktek yang selama 4,5-5 juta. Namun dengan adanya juga ingin mendukung program
bisa membeli gabah petani sesuai ini dapat memiskinkan petani. “Ini pengawalan dari pemerintah, para pemerintah,” ujar Kelik yang juga
HPP, ungkap Prita, pemerintah sudah perintah Presiden. Jadi semua tengkulak tidak berani menekan mengakui di Desa Sumber belum
memberikan tambahan anggaran gabah yang dibeli Bulog tidak boleh harga, sehingga harga yang mereka ada bantuan combine harvester dari
sebanyak Rp 16,6 triliun sebagai di bawah Rp 6.500/kg,” ujarnya. Yul tawarkan juga naik. Bahkan harganya pemerintah. Yul