Page 64 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 64
Di periode ini, Arsyad Abdullah sebagai ketua PTKP mampu
menguasai kelembagaan kampus dan memposisikan ketua senat
Asman Ilimi dan berapa lembaga kampus di fakultas sampai pada
kelompok studi kampus, himpunan mahasiswa jurusan, dan
lembaga internal kampus lainnya. Desain itu bukan karena
kebetulan tetapi melalui pekerjaan yang sistematis. Berbagai
gagasan yang muncul di ramu baik pada rapat resmi maupun
informal dengan orientasi utama agar HMI cabang Kendari menjadi
laboratorium ide dan gagasan muncul dari pengurus lainnya.
Menurut Arsyad Abdullah, kekurangan ketum periode ini
yakni komunikasi yang bersifat personal. Topik yang seharusnya
menjadi bahan untuk diskusikan di presidium, tetapi ‘diselesaikan’
melalui jalur non organisasi. Akibatnya, tidak ada kebebasan berpikir
dari anggota presidium, sehingga ada indikasi sebagian rapat
presidium adalah rekayasa ide dari ketum saat itu.
3.4 Catatan Hadi Mahmud Tentang Periode 1989-1990
Tugas penting periode kepengurusan HMI Cabang Kendari
periode ini yakni penguatan internal organisasi, dengan
memaksimalkan potensi yang ada baik di level pengurus cabang
dan komisariat. Segenap pengurus HMI Cabang menyadari bahwa
setiap kader HMI perlu memiliki pemahaman yang baik tentang
peranannya dalam masyarakat dan mampu berkontribusi dalam
berbagai sektor, khususnya dalam bidang pembangunan daerah
yang relevan dengan visi HMI.
Hadi Mahmud menceritakan dinamika konpercab yang
berlangsung di Aula Balai Latihan Koperasi (Balatkop) samping
kampus lama Unhalu Kemaraya. Peserta konpercab adalah yang
berasal dari komisariat Kendari. Ada juga peserta peninjau yaitu dari
persiapan HMI Cabang Bau-Bau. Komisariat IAIN Kendari
merupakan salah satu yang menjadi peserta (waktu itu IAIN Kendari
adalah salah satu Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Kendari).
45