Page 63 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 63

oleh DPR RI. Ketua Panitia yakni Muh. Arsyad Abdullah. Beberapa
            pembicara  kunci  diundang  dan  salah  satunya  adalah  Prof.  Dr.  Ir.
            Soleh  Sholahuddin.,  M.Sc  (almarhum).  Beliau  belum  lama  terpilih
            menjadi Rektor Unhalu. Pelaksanaan acara di Aula  BP7 (sekarang

            ditempati oleh BRIDA, samping Kantor BPD Sultra) di Jl. Mayjend S.
            Sutoyo.  Pada momen itulah para pengurus HMI Cabang memiliki
            kesempatan duduk di depan bersama almarhum.
                    Artikel ini juga ingin bercerita peran Soleh Sholahuddin. Saat
            pelantikan Abd. Kadir (Ketua HMI Cabang Kendari)  saat itu, Ferry
            Mursyidan  Baldan  sebagai  ketum    PB  HMI  yang  datang.  Saat
            pelaksanaan  kongres  di  Jakarta,  delegasi    HMI  Cabang  Kendari
            adalah termasuk tim inti sehingga Ferry memenangkan kontestasi
            dalam  pemilihan  ketum  PB  HMI  menggantikan  Herman
            Widyananda.  Saat  akan  balik  ke  Jakarta,  Ferry  Mursyidan  Baldan
            diantar beberapa teman menghadap ke Soleh Sholahuddin untuk

            ambil    tiket  kembali  ke  Jakarta.  Saat  ingin  berpamitan,  Ferry
            Mursidan Baldan berucap ke Soleh Sholahuddin: “ bang, ini Eka ingin
            bersama-sama    di  PB  HMI”.  Lalu,  Soleh  Sholahuddin  menjawab  :
            bagaimana Eka? Saya jawab, jika abang mengizinkan, lebih berminat
            menjadi  dosen.  Bang  Soleh  menjawab:  yah  sudah,  jika  ingin  jadi
            dosen tetap ikuti prosedur dan persiapkan diri dengan baik. Kami
            semua hanya mengangguk mendengar penjelasan bang Soleh. Kira-
            kira begitulah percakapan kami.

                    Atas momen itu, maka 2 (dua) hari pasca pertemuan, Dekan
            FISIP saat itu Nur Rakhman  menyerahkan surat keputusan sebagai
            dosen luar biasa. Nur Rakhman berucap: bapak orang pertama yang
            diangkat  menjadi  dosen  luar  biasa.  Akhirnya  tradisi  seperti  itu
            berlanjut di FISIP. Setelah  diangkat sebagai dosen luar biasa selama
            2 semester. Pada tahun 1992 terbuka formasi untuk menjadi dosen
            tetap  ikut  tes  sebagai  dosen  FISIP  dan  dinyatakan  lulus  sebagai
            CPNS.




                                                                         44
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68