Page 58 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 58

Mekanisme organisasi yang ada sudah dilaksanakan, forum-forum
            diskusi dihidupkan, pelaksanaan bastra terus digenjot. Silaturahmi
            dengan alumni juga tetap dirawat. Pada periode ini diskusi-diskusi
            terbatas sudah sering dilakukan di sekretariat HMI Cabang Kendari.

            Suasana kebatinan itu muncul karena sebagian besar anggota HMI
            Cabang Kendari  ingin menempa dirinya guna meambah wawasan.
            Mereka kuliah yang saat itu, baru 3 (tiga) PT yang ada di Kendari
            yakni Unhalu, IAIN (di Tipulu) dan Unsultra. Hanya saja,  sebagian
            dosen yang sengaja tidak menciptakan atau menghindari suasana
            dialogis dengan mahasiswa. Anggota HMI yang baru saja mengikuti
            kegiatan bastra tidak dapat menuangkan ide-ide segar dan pikiran-
            pikiran  cerdas  yang  lebih  orisinal.  Dalam  suasana  demikian,  jika
            teman-teman selesai kuliah di kampus, menjadikan sekretariat HMI
            untuk mengembangkan ide-ide secara kreatif dan bebas.


            3.3 Eka Suaib (1989-1990)
                    Perjalanan  HMI  Cabang  Kendari  pada  kurun  waktu  1989-
            1990 adalah tumbuh seiring dengan dinamika internal dan kondisi
            eksternal  yang  terjadi  saat  itu.  Kondisi  internal  yakni  terus
            melakukan konsolidasi organisasi karena Abd. Salam Razak sudah

            berhasil meletakkan dasar-dasar organisasi dengan baik. Sementara
            kondisi  eksternal  yakni  suasana  kehidupan  kemahasiswaan
            terutama di Unhalu saat itu.
                    HMI cabang Kendari saat itu sebagai organisasi mahasiswa
            tertua di Sulawesi Tenggara, telah memiliki program berusaha agar
            tetap  eksis  meski  ada  pembatasan  melalui  NKK/BKK.  Saat  itu,
            beberapa  aktivis  HMI  sudah  menjalankan  peran  baik  sebagai
            pendakwah, fasilitator masyarakat, dan peran lain. Di kampus, aktivis
            HMI memelopori kegiatan tarwih keliling yang sebenarnya adalah

            replikasi dari kegiatan HMI Cabang Kendari saat itu. Bahkan, saat
            Eka  Suaib  menjadi  jadi  ketua  panitia  tarwih  keliling  di  kampus,
            pernah menabrak anak kecil depan Masjid Nurul Iman di Sodohoa


               39
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63