Page 74 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 74
paling tidak Abd. Kadir secara pribadi di coaching khusus, tidak
bersama dengan peserta lain. Teman seangkatan bastra yang ikut
yakni Arsyad Abdullah.
Pasca mengikuti bastra membawa banyak transformasi bagi
Abd. Kadir. Salah satu aspek yang diingat yakni semakin siap
menghadapi tantangan di kampus dan organisasi. Hal itu
disebabkan pasca bastra ada pembelajaran berkelanjutan, di mana
bukan hanya materi yang dipelajari, tetapi juga pembentukan
karakter dan pengembangan kepemimpinan. Ia banyak diajar oleh
senior, sebagai mentor, untuk terus belajar, belajar, belajar dan
berlatih banyak hal. Materi-materi yang banyak mendapat porsi
perhatian untuk dipelajari, didalami dan dikembangkan adalah yakni
tentang masalah keorganisasian, kemahasiswaan dan ke-Islaman.
Abd. Kadir saya banyak melibatkan diri dari berbagai
kegiatan, selain kegiatan pokok dan utama, yaitu perkuliahan juga
sudah mulai mencoba mengikuti kegiatan intra kampus yang
dilaksanakan lembaga kemahasiswaan, senat mahasiswa di fakultas.
Selain itu juga kegiatan ekstra kampus yang dilaksanakan organisasi
kemahasiswaan dan kepemudaan. Iklim dan kultur yang terbangun
kuat dari para senior inilah kemudian memberikan hasil yang luar
biasa. Dengan tidak bermaksud melebih lebihkan, dari setiap
momen dan kegiatan, seminar, workshop, sarasehan, kolokium dan
sebagainya, anak anak HMI atau mereka yang pernah ber-HMI
memperlihatkan warna, karakter, kepiawaian dan warna berbeda.
Benar, kata orang arif bijaksana, bahwa setiap Peristiwa ada
ceritanya dan setiap cerita berbeda peristiwanya. Kebersamaan saya
mengikuti kegiatan, intermediate training 27 Maret sampai 3 April
1988, yang dilaksanakan Pengurus HMI Cabang Kendari, saat Abu
Hasan menjadi ketum. Beberapa peserta yang ikut yakni Eka Suaib,
Peribadi, Gamsir, Arsyad Abdullah, Rahman Jihad, Takdir Ali
Mappisangka, dan kader lainnya, maaf tidak disebutkan semua
saudara saudaraku seperjuangan yang lain. Kegiatan ini telah
55