Page 72 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 72
orang formatur yaitu; Hadi Machmud, Haslinda, Muawiyah, Ulfa
Matoka, dan Krisni. Salah satu keputusan rapat yakni memilih ketua
formatur Forhati yakni Hadi Machmud dengan Sekretaris Wa Ode
Deli.
Setelah Forhati terbentuk dan di mendapat legitimasi Surat
Keputusan (SK) dari Forhati Nasional, maka pengurus melakukan
berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dan
fenomenal sekaligus untuk memperkenalkan eksistensi Forhati
yakni kegiatan/acara “SERIBU PEREMPUAN BICARA” dalam rangka
memperingati Hari Kartini. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Taman
Kota, Depan Kantor Walikota, yang dihadiri oleh beberapa
Perempuan Pejabat, Istri Pejabat (Istri Menteri Pertanian), Istri
Gubernur, Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD Kabupaten Kota.
Mereka hadir sekaligus berorasi tentang perempuan. Pada saat yang
bersamaan dia juga lulus menjadi anggota Badan Pengawas Pemilu
(BAWASLU) Sulawesi Tenggara periode 2013-2018.
Sepanjang perjalanan mengemban amanah baik sebagai
Ketua Kohati periode 1989-1990 maupun sebagai Ketua Forhati
2013-2018, selalu berupaya untuk menghadirkan nilai-nilai
organisasi. Semangat berorganisasi saat aktif di HMI selalu
mendorong setiap kader untuk memiliki kompetensi dan kualitas
tinggi. Dalam konteks ini, pengembangan diri menjadi hal yang
sangat penting, karena hanya dengan kompetensi yang memadai,
seorang kader HMI dapat berperan efektif dalam berbagai aspek
kehidupan sosial, politik, dan keagamaan.
3.5 Abdul Kadir (1990-1991)
Abd. Kadir menjadi ketum HMI Cabang Kendari periode
1990-1991 menggantikan Eka Suaib. Bagi Abd. Kadir mengenal HMI
punya cerita tersendiri. Tahun 1985 memberi warna baru dalam
kehidupan Abd. Kadir sebagai santri. Saat itu, mulai terdaftar
sebagai mahasiswa IAIN Alauddin Ujung Pandang, pada Fakultas
53