Page 76 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 76
Dalam menunaikan amanah kompercab ke IX sebagai
bentuk pertanggungjawaban organisatoris, bersama-sama
pengurus sepakat menjabarkan 4 Program kerja utama
kepengurusan sebagai berikut: (1). Konsolidasi Organisasi, (2).
Konsolidasi Program, (3). Konsolidasi Pemikiran dan (4).
Rekonstruksi Peran Lembaga Ke Karyaan di lingkungan Pengurus
HMI Cabang Kendari. Dalam menjabarkan dan merealisasikan
program ini tentu, butuh energi, kebersamaan, soliditas pengurus,
pengorbanan dan keberanian. Karena itu, langkah pertama dan
utama selain kaderisasi yang dikerjakan oleh pengurus yakni
melakukan pendataan potensi kader dan alumni. Setelah itu
melakukan konsosidasi dan mendata alumni yang sudah tersebar
dari berbagai kementerian, partai politik, akademisi dan pengusaha.
Ini penting Sekali dilakukan karena, akhir tahun 1991
suasana perpolitikan di Sulawesi Tenggara sudah relatif mulai
memanas. Setiap momen, diskusi formal dan informasi di warkop
dan dimana-mana yang dihadiri sejumlah aktifis maupun politisi
kerap ramai membicarakan figur atau sosok yang cocok untuk
melanjutkan kepemimpinan gubernur Alala. Disisi lain juga
Sebagian alumni atau pengurus HMI Cabang juga tentu punya
interes yang sama, agar kepimpinan Sultra, diharapkan tetap lahir
dari figur alumni terbaik yang dimiliki HMI.
Untuk memuluskan gagasan itu, maka selaku ketum
mengajak La Ode Makmur Raja Ika dan Eka Suaib untuk
bersilaturahim ke rumah Laode Kaimuddin. Sebagai poin penting
dalam diskusi malam itu yakni. Pertama, sepakat dalam waktu
sesingkatnya membentuk wadah alumni; kedua, berkomitmen akan
mendorong alumni sebagai calon Gubernur Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Pertemuan dengan La Ode Kaimuddin malam itu
merupakan lanjutan dan konsolidasi yang alumni yang lain. Saat itu
ada beberapa alumni yang potensial sebagai bakal calon gubernur
57