Page 70 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 70
Jakarta. Para pengurus berangkat ke Jakarta melalui pelabuhan
Kendari menuju Bau-Bau dengan menumpang kapal kayu selama
sehari semalam, setelah tiba di Bau-Bau kami menginap beberapa
malam menunggu Kapal Rinjani. Waktu tempuh dari Bau-Bau ke
Jakarta kurang lebih 3 hari 3 malam.
Saat tiba di Makassar, rupanya delegasi kongres dari
Sulawesi Selatan juga menumpang di kapal yang sama. Di atas kapal
semakin seru dan ramailah kami peserta kongres. Kebetulan ada
beberapa peserta dari Badko Intim dan beberapa cabang
merupakan adalah teman saat mengikuti LK III. Namanya Nur
Syamsi, (ketua Kohati Badko Intim). Ada beberapa delegasi
menginap bersama di kamar. Di atas kapal, Hadi Mahmud
berkenalan dengan salah satu nakhoda Kapal sehingga
memberikan/meminjamkan satu kamar dari anak buah kapal yang
ukurannya agak besar.
Ketika mengikuti Kongres banyak pengalaman menarik, dan
menjadi pembelajaran terutama pada saat pengusulan dan
penetapan kandidat calon Ketua Kohati PB. Kami dari Badko Intim
memiliki calon yaitu Kak Kaspiati tetapi beliau gugur di kriteria calon,
sampai pada pembacaan tata tertib, penetapan kriteria calon,
sampai pada penetapan calon. Forum sangat dinamis, banyak
teriakan, bentakan, makian, bahkan ada kursi yang melayang ke atas
meja sidang, yang waktu itu dilemparkan oleh kawan yakni ketua
Kohati Cabang Papua bernama Irma.
Pada saat pemilihan ketua seperti biasa diwarnai oleh
keterlibatan para senior mempengaruhi peserta termasuk Kanda
Hadi dibisik oleh ketua Cabang untuk memilih ketua Kohati yang
waktu itu terpilih (Hanifah) yang kemudian menjadi istri Mursyidan
Baldan yang waktu juga terpilih sebagai Ketua PB HMI. Yang menarik
pada saat kongres adalah ketika memberikan rekomendasi kepada
salah satu pengurus Kohati Badko Intim untuk ikut sebagai peserta
peninjau (Baho Jene) sebagai peserta yang mewakili Cabang
51